Sukses

Harga Minyak US$ 50 per Barel Sama Seperti 100 Tahun Lalu

Harga minyak saat ini tengah kembali ke harga normal US$ 50 per barel seperti pada 100 tahun lalu.

Liputan6.com, New York - Sejak dulu, banyak teori mengatakan bahwa harga-harga komoditas bergerak berputar pada siklus yang besar atau dikenal dengan sebutan `superscycles`. Artinya, harga komoditas akan berangkat dari satu level lantas mengalami penguatan lantas disusul dengan pelemahan dalam waktu cukup lama.

Teori tersebut tampaknya tengah menempel pada harga minyak saat ini yang kembali ke harga normal US$ 50 per barel. Itu merupakan harga minyak pada 100 tahun lalu.

Mengutip laman Financial Post, Sabtu (17/1/2015), banyak orang berpikir bahwa harga minyak tengah mengalami kemerosotan saat ini. Tapi menurut analis Ruchir Sharma di Morgan Stanley Investment Management Inc, sebenarnya harga minyak hanya kembali ke tren historisnya dalam jangka panjang.

Teori tersebut membuat harga minyak di kisaran US$ 50 per barel sebagai harga yang normal berdasarkan rata-rata dalam 100 tahun terakhir,

"Harga minyak kembali ke harga normal dalam sejarah panjangnya selama 100 tahun terakhir. Kami cenderung memiliki ingatan pendek dan melupakan bahwa harga minyak bahkan pernah berada dijual di US$ 50 per barel sekitar 10 tahun lalu," ungkap Sharma.

Seperti contohnya harga minyak jenis Brent yang dijual di London digunakan sebagai patokan untuk menentukan harga sebagian besar minyak dunia, pernah mencetak rekor US$ 139,83 per barel pada 30 Juni 2008. Namun kemudian, pada 13 Januari, harga minyak merosot 67 persen ke level US$ 46,59 per barel.

"Di saat seperti ini, baiknya lihat lagi ke belakang dan lihatlah gambaran yang lebih besar, lihat apa yang sudah dilalui sepanjang sejarah harga minyak," pungkasnya. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini