Sukses

Seiring dengan BBM, Harga Kebutuhan Pokok Bakal Turun

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan, penurunan harga bahan pokok tidak akan berlangsung sekaligus.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa harga kebutuhan pokok masyarakat akan turun mengikuti penurunan harga BBM yang ditetapkan pemerintah.

"Jadi gini, isunya bahwa kemarin harga BBM naik, harga kebutuhan pokok terus menyesuaikan dengan kenaikan harga. Sekarang begitu harga BBM nanti Senin (19/1/2015) diturunkan, harga bahan pokok harapannya masyarakat juga ikut segera turun," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Kementerian Perdagangan, Negeri Srie Agustina, di BSD, Tangerang Selatan, Minggu (18/1/2015).

Meski demikian, penurunan ini tidak akan berlangsung sekaligus, melainkan secara bertahap. "Tapi penyesuaian memang agak sedikit tersendat-sendat gradual (bertahap). Harusnya memang bertahap," lanjutnya.

Srie menjelaskan, hal karena penentuan harga bahan kebutuhan pokok baik itu kenaikan atau penurunan setidaknya dipengaruhi oleh empat hal.

Pertama, dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang juga bergantung pada iklim atau kondisi cuaca di dalam negeri.

"Contoh cabai, pada saat hujan atau kemarau maka sulit akan terjadi (kestabilan harga)," katanya.

Kedua, pengaruh dari distribusi dan logistik. Jika infastruktur logistik tidak mendukung dan ditambah dengan infrastruktur jalan juga tidak mendukung maka akan ada jarak tempuh yang memberikan dampak rantai distribusi dan harga pada tingkat konsumen.

Ketiga, faktor eksternal, yaitu komoditi yang terpengaruh dari pasokan luar negeri seperti kedelai, gandum atau pakan ternak.

"Begitu harga di luar tinggi dan rendah kita sangat berpengaruh. Bersyukur pada kedelai, kurs dolar yang tinggi tapi harganya turun di luar negeri, maka kedelai untuk industri tahu dan tempe tidak bergitu bergejolak," jelasnya.

Keempat, yaitu penting persuasi pada pedagang agar tidak melakukan penimbunan sehingga harga kebutuhan pokok tetap terkendali.

"Saat ini yang ingin kami tertibkan para spekulan," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini