Sektor Andalan Pemerintah Saat Harga Komoditas Merosot

Liputan6.com, Jakarta - Harga komoditas terus merosot bakal berdampak terhadap realisasi investasi Indonesia pada 2015. Meski demikian, sejumlah sektor bakal menopang realisasi investasi pada tahun ini.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, Senin (19/1/2015).

"Pasti turun. Cuma nanti ke depan akan ada sektor pertanian, kelautan dan infrastruktur kemudian industri," ujar Franky.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang menggenjot industri memiliki nilai tambah untuk menggenjot ekspor Indonesia. Tak hanya itu industri padat karya juga menjadi target pemerintah.

Sebelumnya BKPM menargetkan pertumbuhan investasi sekitar 15 persen atau Rp 519 triliun dari realisasi 2014. Pertumbuhan itu seiring dengan upaya BKPM menerapkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

BKPM telah meluncurkan uji coba pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) pada 15 Januari 2015. Dengan PTSP diharapkan dapat menyederhanakan perizinan investasi terutama investasi listrik. Franky menuturkan, pihaknya telah melakukan uji coba dan mengevaluasi terhadap PTSP tersebut. Saat ini, PTSP tersebut masih belum seluruhnya one stop service.

"Sementara ini begitu, tetapi kami sedang susun business processnya. Jadi kalau misalnya masuk ke BKPM, kemudian ke Kementerian satu, dan selanjutnya. Itu sedang kami susun," ujar Franky.

Menurut Franky, sektor jasa akan paling cepat mendapatkan izin dengan ada PTSP tersebut. Namun BKPM juga belum dapat memastikan sektor lain untuk realisasi waktu pemberian izin dengan penerapan PTSP.

"Sektor jasa pasti lebih cepat. Tapi kalau misalnya perkebunan. Ya justru itu dikejar. Ya ini seperti indikasi dari listrik itu sekitar 200 hari di luar Amdal," kata Franky. (Yas/Ahm)