Sukses

Harga Minyak Dunia Turun, Momentum RI Angkat Rupiah

Saat harga minyak dunia merosot, implikasinya ke nilai tukar rupiah sangat baik.

Liputan6.com, Jakarta
Pengamat Ekonomi, Imam Sugema menyatakan kondisi pelemahan harga minyak dunia dapat menjadi celah bagi Indonesia untuk kembali mengangkat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 
 
"Harga minyak dunia turun memiliki dampak positif untuk menaikkan kurs rupiah. Neraca migas dalam defisit transaksi berjalan menyumbang 33 persen," ungkap dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/1/2015). 
 
Indonesia, sambung Imam, merupakan salah satu negara importir minyak terbesar. Saat harga minyak dunia merosot, implikasinya ke nilai tukar rupiah sangat baik, sehingga ini saat paling tepat bagi Indonesia untuk melawan dolar AS. 
 
"Saat ini merupakan waktu yang bagi untuk Indonesia dalam mereformasi fiskal termasuk subsidi minyak dan gas," lanjutnya. 
 
Dia mengakui, volatilitas kurs rupiah mewarnai perekonomian Indonesia di bulan-bulan mendatang. Situasi negara ini tengah mengalami anomali, padahal Indonesia menjadi negara tujuan utama investasi dari penanam modal asing. 
 
"Indonesia masuk peringkat pertama terus sebagai tujuan utama investasi. Tapi nggak mempengaruhi hot money untuk masuk. Sumber pertumbuhan ekonomi dan pasar modal dunia pun ditopag dari China, India dan Indonesia. Jadi kalau rupiah masih lemah, menimbulkan anomali," terang dia.  
 
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Umar Juoro mengatakan, asumsi kurs yang dipatok pemerintah dalam RAPBN-P 2015 sebesar Rp 12.200 terlampau optimistis. Pihaknya melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal lebih melemah dari itu. 
 
"Kami perkirakan pelemahan kurs rupiah Rp 12.500 per dolar AS di 2015 karena pada April-Mei, Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan yang membuat aliran modal keluar dan menyebabkan rupiah tertekan," jelasnya. 
 
Apalagi, sambung dia, defisit transaksi berjalan masih 3 persen dari PDB sehingga sangat rentan apabila ada kejutan atau volatilitas rupiah meningkat. (FIk/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini