Sukses

IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global

IMF pangkas pertumbuhan ekonomi global seiring harga minyak jatuh dan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara melambat.

Liputan6.com, Washington - International Monetary Fund (IMF) memangkas pertumbuhan ekonomi global dalam tiga tahun didorong dari harga minyak dunia jatuh dan harapan berkurang terhadap perekonomian di sejumlah negara seperti China dan Eropa.

Pertumbuhan ekonomi akan tumbuh menjadi 3,5 persen pada 2015. Angka ini turun dari proyeksi pada Oktober 2014 sekitar 3,8 persen. Selain itu, IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi menjadi 3,7 persen pada 2016 dibandingkan proyek pertumbuhan ekonomi 4 persen pada Oktober 2014.

"Perekonomian sedang menghadapi arus lintas yang kuat dan kompleks. Di satu sisi, negara besar mendapatkan manfaat dari penurunan harga minyak. Di sisi lain, prospek jangka panjang lebih rendah di bagian lain yang mempengaruhi permintaan sehingga arus lebih kuat," ujar Olivier Blanchard, Kepala Ekonom IMF, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (20/1/2015).

Tantangan yang dihadapi ekonomi global mulai dari inflasi yang di bawah target setelah krisis keuangan global selama enam tahun. Ini mendorong para pembuat kebijakan di seluruh Eropa dan Asia untuk menerapkan cara-cara baru agar meransang permintaan.  

IMF menandai sejumlah kawasan yang mengalami perlambatan ekonomi mulai dari kawasan Eropa, Jepang, China dan Amerika Latin. Penurunan pertumbuhan ekonomi terdalam akan terjadi di Rusia dan negara eksportir minyak termasuk Arab Saudi.

"Harga minyak dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) bukan obat untuk kelemahan mendalam di wilayah lain," ujar Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde saat pidato pertamanya pekan lalu.

Untuk AS, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 3,6 persen pada 2015. Angka itu naik dari 3,1 persen pada Oktober. IMF menyebutkan, harga minyak murah, pengetatan fiskal lebih moderat, dan kebijakan longgar akan mengimbangi efek dari peningkatan bertahap suku bunga.

Selain itu, IMF juga memangkas pertumbuhan China menjadi 6,8 persen pada 2015. Pemerintah China kemungkinan besar mengurangi bobot besar untuk mengurangi kerentanan dari kredit yang tumbuh cepat dan pertmbuhan investasi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tumbuh 4,3 persen pada tahun ini. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini