Sukses

Rupiah Menguat di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah justru mampu menguat di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan dolar AS yang signifikan berdampak pada seluruh aset termasuk mata uang dan minyak. Namun nilai tukar rupiah justru mampu menguat di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah menguat 0,09 persen ke level 12.565 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:09 waktu Jakarta. Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga dibuka menguat di level 12.549 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah tercatat masih berfluktuasi di kisaran 12.537 per dolar AS hingga 12.570 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah menguat ke level 12.557 per dolar AS. Rupiah tercatat menguat cukup signifikan, sebanyak 102 poin ke level 12.659 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, dolar bergerak menguat setelah IMF memangkas pertumbuhan global. Meski dolar masih terus menguat, tapi rupiah tercatat mampu bergerak menguat.

"Hampir seluruh mata uang Asia melemah terhadap dolar, dan hanya rupiah yang berhasil menguat," katanya.

Dia menjelaskan, penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan lelang SUN yang kelebihan permintaan hingga hampir 5 kali lipat. Kondisi itu juga berhasil mendorong yield SUN bertenor 10 tahun hingga ke 7,4 persen atau turun 34 basis poin dari level pembukaannya.

"Jika likuiditas tambahan dari Bank Sentral Eropa juga berarti tambahan untuk likuiditas global, penguatan di pasar modal bisa menjaga kestabilan rupiah," tandasnya. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini