Sukses

Menkeu & BI Kompak Prediksi Rupiah Melemah di Tahun Ini

Gejolak atau ketidakpastian ekonomi global masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kompak memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut pada tahun ini akibat pergolakan ekonomi global, khususnya perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Gubernur BI, Agus Martowardojo memproyeksikan, rata-rata kurs rupiah berada pada rentang Rp 12.200 per dolar AS sampai Rp 12.800 per dolar AS di akhir 2015.

"Volatilitas rupiah di tahun ini diperkirakan terjadi depresiasi 5 persen, dan penguatan 5 persen karena ada shock akibat perbaikan ekonomi AS," terang dia dalam Rapat Kerja RAPBN-P 2015 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Menurut Agus, gejolak atau ketidakpastian ekonomi global masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah. Namun dia memandang optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.

"Depresiasi rupiah di 2013 itu 20 persen, tapi 1,7 persen di 2014. Tapi prospek ekonominya bagus, sebab arus modal asing yang masuk terus berlanjut seiring terbukanya ruang investasi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi relatif lebih lemah di tahun ini.

"Diperkirakan kurs bakal lebih lemah daripada rata-rata kurs tahun lalu sekitar Rp 11.900. Jadi kurs tahun ini sudah pasti di atas Rp 12 ribu per dolar AS karena melihat perkembangan terakhir, range sempitnya Rp 12.500-Rp 12.600 per dolar AS," jelas dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini