Sukses

INACA Dukung Reformasi Kementerian Perhubungan

"Kami melihat adanya arah perbaikan di Kementerian Perhubungan," ujar Sekjen INACA, Tengku Burhanuddin.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terus mendapat sorotan terutama usai kecelakaan pesawat AirAsia rute Surabaya Singapura pada akhir Desember 2014. Kebijakan yang diambilnya mulai dari pembekuan rute penerbangan hingga mencabut biaya penerbangan murah, hal itu menuai kritik.

Namun, di luar dari kebijakan di atas Mantan Dirut PT KAI ini ternyata dinilai telah menjalankan reformasi di tubuh Kementerian Perhubungan. Pernyataan bernada positif ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Associaton (INACA), Tengku Burhanuddin.

"Ada kemajuan (di kemenhub) kita harus akui," sebut Burhanuddin, dalam dialog Bukan Cari Kambing Hitam Selamatkan Penerbangan Nasional, di Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Perubahan ke arah baik tersebut, jelas Burhanuddin, tidak hanya ada di level atas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tapi juga terdapat di level bawah.

"Kami melihat adanya arah perbaikan di Kemenhub. Perubahan dan reformasi yang ada di Kementerian Perhubungan harus didukung," kata Burhanuddin.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia mengatakan, terkait kejadian AirAsia, pihaknya langsung terjun ke lapangan, Pangkalan Bun guna mengidentifikasi kasus ini bersama BPPT menggunakan Kapal Baruna Jaya.

"Kami mendapatkan masukan dari Basarnas dan KNKT, yang membuka bopengnya dunia penerbangan kita," ungkap dia .

Yudi menilai, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan tidak fokus pada kasus ini karena pihaknya langsung membekukan izin terbang untuk rute Surabaya Singapura dan sebaliknya. Lalu melakukan mutasi dan investigasi.

Saat ini, Yudi berharap Jonan dapat melakukan transformasi besar-besaran di dunia penerbangan Indonesia. "Dorongan perubahan di Kereta Api Indonesia saat Jonan masih jadi Direktur Utama, itu berasal dari kami. Makanya diharapkan Jonan bisa melakukan hal yang sama karena disaksikan dunia internasional," tukas dia. (Andreas Gerry/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.