Sukses

Terseret Bursa Asia, IHSG Merosot 21 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG0 melemah 21,24 poin ke level 5.302,63 pada pra pembukaan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Gerak IHSG ini mengikuti bursa saham Asia yang bergerak turun seiring sentimen Yunani.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 21,24 poin (0,40 persen) ke level 5.302,63. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke level 921,14. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada pagi ini.

Tekanan IHSG kembali berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 28,42 poin (0,53 persen) ke level 5.295,46. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,78 persen ke level 919,34. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo naik 0,60 persen ke level 498,42.

IHSG tertekan didorong dari 85 saham melemah. Sementara itu, 28 saham bergerak di zona hijau. Sedangkan 50 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.304,66 dan terendah 5.292,87.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.819 kali dengan volume perdagangan saham 162,94 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 190 miliar. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menurun kecuali sektor saham perkebunan naik 0,35 persen.

Sektor saham aneka industri turun 1,78 persen, disusul sektor saham konstruksi melemah 1,19 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,17 persen.

Meski IHSG tertekan, investor asing cenderung melakukan aksi beli bersih. Investor asing mencatatkan aksi belinya sekitar Rp 20 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 27 miliar.

Saham-saham yang jadi top gainer dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SRIL naik 4,88 persen ke level Rp 172 per saham, saham TRAM menguat 2,63 persen ke level Rp 117 per saham, dan saham KBRI mendaki 1,89 persen ke level Rp 54 per saham.

Sementara itu, saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham ASII turun 1,24 persen ke level Rp 7.925 per saham, saham BMRI melemah 2,42 persen ke level Rp 11.100 per saham, dan saham SMGR melemah 0,86 persen ke level Rp 14.350 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, IHSG akan melanjutkan reli meski tidak sekuat akhir pekan lalu didukung oleh saham-saham unggulan. Saham-saham properti berpotensi mengalami tekanan jual setelah objek pajak PPh 22 rumah dan apartemen diperluas dari sebelumnya untuk rumah dan apartemen dengan harga jual di atas Rp 10 miliar menjadi di atas Rp 2 miliar.

Pada pekan lalu, IHSG naik 3,4 persen sejalan dengan tren penguatan di pasar global terutama emerging market. IHSG naik 70 poin ke level 5.323,88 pada penutupan perdagangan saham Jumat 23 Januari 2015. Indeks MSCI Emerging Market sepekan kemarin naik 3,5 persen. Kenaikan IHSG juga diikuti dengan penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS).  (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini