Sukses

Pemerintah Tak Takut Tutup Freeport

Saat ini kondisi Indonesia sudah berbeda dengan saat Freeport pertama kali masuk Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyatakan, Pemerintah Indonesia tidak takut untuk menutup PT Freeport Indonesia. Menurut Sudirman, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla cukup tegas dalam menyelesaikan amandemen kontrak pertambangan dengan Freeport.

"Sebetulnya kalau ada orang pendapat bahwa pemerintah takut menutup Freeport Indonesia karena takut sama Amerika Serikat itu salah. Kami tidak takut sama siapapun. Presiden dan Wakil Presiden cukup kencang," kata Sudirman, saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Sudirman menambahkan, apa yang dibicarakan oleh banyak orang selama ini merupakan pertimbangan politis, sedangkan pemerintah saat ini lebih mengedepankan pertimbangan lapangan. Freeport mendatangkan penghasilan daerah dan sudah menyerap belasan ribu tenaga kerja lokal.

"Pertimbangan lapangan, Freeport Indonesia instituti besar, penghasilan lokal datang dari prusahaan ni. PAD daerah hanya sekian miliar. 12.000 plus 19.000 karyawan kontrak harus dijaga kelangsungan hidupnya," papar Sudirman.

Sudirman mengungkapkan, saat bertemu dengan pemegang saham dan pimpinan Freeport ia menegaskan saat ini kondisi Indonesia sudah berbeda dengan saat Freeport pertama kali masuk Papua.

"Saya ketemu chairman, kamu melihat hal yang berbeda dari Indonesia sekarang, dulu kami masih bodoh, sekarang kita punya banyak insinyur. Saya bilang anda hrus bermain dengan cara berbeda. Saya terganggu anda mendekati orang berpengaruh untuk keputusan ini," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini