Sukses

Pemilu Yunani Seret Harga Minyak Tertekan

Kemenangan partai Syriza di Yunani berdampak terhadap harga minyak dunia.

Liputan6.com, San Francisco - Mengawali pekan ini, harga minyak berjangka dunia ditutup melemah di tengah perdagangan fluktuaktif seiring partai sayap kiri Yunani Syriza memenangkan hasil pemilihan umum.

Harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret turun 44 sen (1 persen) menjadi US$ US$ 45,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Penurunan ini diikuti harga minyak mentah jenis Brent melemah 63 sen (1,3 persen) menjadi US$ 48,16 per barel di London ICE futures exchange.

Dolar Amerika Serikat (As) dan minyak mentah berjangka bergerak terbalik. Keduanya mulai tertekan setelah partai Syriza memenangkan pemilihan umum di Yunani.

Sentimen tersebut telah mengangkat kekhawatiran pelaku pasar kalau Yunani dapat meninggalkan zona Euroa, dan memecahkan kondisi bantuan internasional.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla el-Badri menuturkan, harga minyak bisa kembali US$ 200 per barel jika produsen tidak investasi untuk pasokan baru.

Menurut dia, harga minyak di level harga US$ 45-US$ 55 per barel merupakan level terendah harga minyak. Meski demikian, harga minyak bakal segera naik.

"Sejumlah pelaku pasar menangkap peluang komentar Badri. Apalagi dalam sambutannya menyebutkan pasokan surplus sekitar 1,5 juta barel per hari," kata Tim Evans, Analis Citi Futures, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (27/1/2015).

Ia menuturkan,  harga minyak dapat kembali US$ 200 per barel tanpa investasi baru merupakan skenario hipotetis. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini