Sukses

ESDM dan ISC Pertamina Diminta Jelaskan Proses Tender Minyak

Kementerian ESDM dan ISC Pertamina perlu menjelaskan lebih lanjut terkait proses tender minyak mentah, termasuk impor dari Sonangol.

Liputan6.com, Jakarta - Proses tender pertama minyak mentah yang digelar Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina menuai pertanyaan beberapa pihak.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Erwin Usman mengatakan Kementerian ESDM dan ISC Pertamina perlu menjelaskan lebih lanjut terkait proses tender minyak mentah, termasuk impor dari Sonangol.

"Penting dijelaskan lebih dahulu oleh Menteri ESDM dan ISC Pertamina Daniel Purba, terkait perkembangan rencana kerjasama dengan Sonangol. Terutama isi perjanjian kerjasama, model kerjasama, serta untung rugi bagi Negara dengan pola kerjasama bisnis tersebut," ujar Erwin Usman di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
‎

Menurutnya, sesuai dengan janji yang disampaikan Menteri ESDM, Dirut Pertamina dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang akan mengedepankan transparansi haruslah dikedepankan kepada publik.

"Transparansi ini sangat penting bagi publik untuk disesuaikan dengan keterangan otoritas menteri ESDM atau ISC Pertamina sebelumnya, misalnya terkait besaran diskon pembelian, kemampuan memenuhi kuota minyak, serta pihak-pihak yang dilibatkan dalam perjanjian," terangnya.

Inti dari tender tersebut, lanjutnya adalah proses yang transparan wajib ditempuh, serta mekanisme bisnis yang ditempuh, dipastikan tidak justru merugikan Negara.

"Termasuk di dalamnya menjelaskan apa dan bagaimana peran ISC dalam urusan bisnis ini. Karena jika itu diabaikan oleh Kementerian ESDM dan Pertamina, maka artinya spirit Nawacita, Trisakti dan Revolusi Mental diabaikan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, informasi yang beredar Tender minyak mentah ISC Pertamina untuk periode bulan April 2015 untuk pemenuhan kilang pengolahan, sangat tidak terbuka dan terkesan di tutupi, bahkan belum diumumkan pemenangnya. Diduga masih terjadi tarik menarik antar kepentingan di dalamnya.

Vice President ISC Daniel Purba mengklaim sehari sebelumnya dirinya sudah mengumumkan perhal tender tersebut. Namun sepertinya ISC terkesan tertutup, jauh dari cita-cita reformasi migas.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini