95 Proyek Investasi Mangkrak di RI

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sebanyak 95 proyek investasi di Indonesia terhenti akibat berbagai kendala. Nilai investasinya tak tanggung-tanggung mencapai Rp 400 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala BKPM, Franky Sibarani. Ditemui saat Konferensi Pers Realisasi Investasi 2014, dia mengatakan, pihaknya ingin mempercepat penyelesaian 95 proyek investasi di tahun ini. Realisasi proyek-proyek tersebut diakuinya  menemukan hambatan (debottlenecking).

"Sebanyak 95 proyek itu sektornya bervariasi, yakni perkebunan, listrik, perikanan, industri manufaktur, air, semen di dua lokasi, yaitu di Kalimantan dan Papua. Juga sektor petrokimia di Papua dan oliochemical di Dumai. Nilai investasi 95 proyek itu sampai lebih dari Rp 400 triliun," tegas dia di kantornya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Lebih jauh Franky menjelaskan, terhentinya puluhan proyek investasi dari Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri itu karena hambatan yang menghadang. Diantaranya, sebut dia, permasalahan pembebasan lahan, perizinan dan lainnya di daerah.

"Kendalanya di daerah, bukan konteks regulasi secara nasional, misalnya perizinan dan masalah tanah. Utamanya konstruksi mengalami hambatan, maka kita akan cari solusinya supaya konstruksi proyek lancar sehingga menambah peningkatan realisasi investasi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, sektor yang paling banyak tertimpa masalah adalah sektor strategis seperti listrik. Melihat kondisi ini, sambungnya, pemerintah bertekad akan membantu para investor yang mengalami hambatan dalam kemajuan proyek investasinya.

"Pemerintah harus bantu meskipun ini lintas sektor, nggak bisa sendiri-sendiri, harus dicari permasalahannya dan dibahas satu per satu. Sebab kalau nggak dibantu, mereka (investor) akan susah, jadi jangan biarkan sendirian. Ini fokus kita," cetus dia. (Fik/Ndw)