Sukses

Wall Street Tertekan Spekulasi Keputusan The Fed

Sebenarnya, The Fed mengakui adanya risiko global karena beberapa negara sedang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di Wall Street berguguran tersenggol sentimen akan spekulasi keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Sebagian besar investor ber spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini karena ekonomi di negara Paman Sam tersebut terus menguat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/1/2015), Indeks Dow Jones Industrial Averange turun 182,64 poin atau 1,05 persen ke level 17.204,10. Indeks Standard & Poor 500 melemah 26,20 poin atau 1,29 persen ke level 2.003,35. Sedangkan Indeks Nasdaq juga turun 39,26 poin menuju 4.642,24.

Di awal perdagangan, Wall Street sempat menghijau didorong oleh saham-saham teknologi dan juga transportasi seperti Apple dan juga boeing Co. Saham kedua perusahaan tersebut naik di tengah pengumuman hasil kinerja.

Dalam publikasi hasil rapat yang berlangsung dua hari kemarin, The Fed meningkatkan penilaian terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja meskipun mereka juga memperkirakan bahwa inflasi akan mengalami penurunan.

Para pejabat The Fed saat ini sedang menghadapi situasi yang cukup sulit karena akan mengambil keputusan yang berbeda untuk pertama kalinya sejak 2006 yaitu untuk menaikkan suku bunga.

Analis  LPL Financial Corp, San Diego, AS, Anthony Valeri menjelaskan, pelaku pasar melihat bahwa kemungkinan besar The Fed akan menaikkan suku bunga pada pada Juni mendatang. "Meskipun angka inflasi mencetak level rendah dan pertumbuhan ekonomi dunia juga sedang melemah," jelasnya.

Sebenarnya, The Fed mengakui adanya risiko global karena beberapa negara sedang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Namun beberapa data ekonomi yang keluar menunjukkan bahwa Amerika sedang bergairah.

Pasar Tenaga Kerja menunjukkan kekuatan baru. Tingkat pengangguran terus menurun menuju level terendah dalam enam tahun terakhir yaitu sebesar 5,6 persen. Para pengusaha Amerika juga memperkerjakan 252 pekerja pada bulan lalu.(Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini