Sukses

Demi Target Pajak, Sigit Diminta Jadikan Pesaingnya Masuk Tim

Pengamat perpajakan, Yustinus Prastowo mengusulkan agar Dirjen Pajak baru dapat merangkul para pesaing di seleksi DJP untuk bangun tim solid

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Sigit Priadi Pramuditto‎ sebagai Dirjen Pajak menggantikan Fuad Rahmany.

Pengamat perpajakan dari Centre of Indonesia Taxation Analyst (CITA), Yustinus Prastowo mengusulkan agar dirjen pajak baru dapat memasukkan pesaingnya dalam seleksi calon DJP ke dalam pejabat tinggi Dirjen Pajak. Langkah ini untuk mengejar target pajak yang ditetapkan Presiden Jokowi.

"Saya kira harus ada rekonsiliasi, merangkul semua yang kalah untuk segera membangun tim yang solid, karena ini tidak bisa santai-santai," kata Yustinus saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (29/1/2015).

Ia menambahkan, seluruh peserta seleksi DJP yang sudah diajukan ke Tim Penilai Akhir (TPA)‎ sebanyak 4 orang termasuk orang-orang yang berkompeten dan bukan sembarangan.

Sebagai Dirjen Pajak, Sigit bisa memasukkan tiga orang pesaingnya ke dalam jabatan sekelas Deputi di Direktorat Jendral Pajak atau sebagai staf ahli. Dengan begitu, nantinya dapat menciptakan situasi kerja yang lebih kompak dan solid dari kepemimpinan sebelumnya.

"Saya kira Pak Sigit tidak boleh mengulangi kesalahan sebelumnya, di mana waktu dipimpin Pak Fuad, tidak mau membangun kekompakan pegawai, harusnya itu dibangun dan digerakkan, itu dulu tidak terjadi, jadi di dalam itu rapuh‎," papar Yustinus.

Sebelumnya Komisi XI DPR RI menyetujui besaran usulan pemerintah tentang Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun Anggaran 2015.

Dalam rapat tersebut, Komisi XI DPR RI menyetujui usulan pemerintah tentang besaran penerimaan perpajakan dalam RAPBN-P 2015 sebesar Rp 1.484,6 triliun.

Setoran pajak itu berasal dari Rp 1.244,7 triliun pajak non migas pajak, bea cukai Rp 188 triliun, serta PPh migas Rp 55,5 triliun. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.