Sukses

Minim Sentimen, IHSG Turun Tipis

Ada sebanyak 143 saham yang berada di zona merah sehingga menekan laju IHSG pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada perdagangan saham Kamis pekan ini seirama dengan bursa saham Asia melemah.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (29/1/2015), IHSG melemah tipis 6,1 poin (0,12 persen) ke level 5.262,71. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,29 persen ke level 909,05. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada hari ini.

Ada sebanyak 143 saham yang berada di zona merah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 134 saham menguat. Sementara itu, 101 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 192.204 kali dengan volume perdagangan saham 9,91 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,18 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham konstruksi naik 0,68 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,04 persen, dan sektor saham perdagangan menguat 0,14 persen.

Adapun sektor saham melemah yaitu sektor saham perkebunan turun 0,88 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,81 persen, dan sektor saham manufaktur melemah 0,46 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan jadi penggerak indeks saham antara lain saham SOCI naik 7,14 persen ke level Rp 675 per saham, saham LPKR mendaki 4,59 persen ke level Rp 1.140 per saham, dan saham SIAP naik 2,51 persen ke level Rp 409 per saham.

Lalu saham-saham berkapitalisasi besar cenderung melemah. Saham PGAS turun 2,87 persen ke level Rp 5.075 per saham, saham BDMN melemah 3,85 persen ke level Rp 4.500 per saham, dan saham ADRO tergelincir 1,01 persen ke level Rp 985 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, pelaku pasar sedang menanti sentimen baru sehingga membuat IHSG tertekan. Pelaku pasar sedang menunggu rilis data makro ekonomi Indonesia terbaru mengingat neraca perdagangan masih defisit pada November 2014. Selain itu, di bursa saham regional tidak ada sentimen.

"Memang regional tidak ada sentimen. Investor juga sedang wait and see. Mereka menanti sentimen yang baru," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Bursa saham Asia cenderung tertekan pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,1 persen. Penurunan indeks saham diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,2 persen, lalu diikuti indeks saham Shanghai melemah 1,4 persen, indeks saham Mumbai tergelincir 0,6 persen, dan indeks saham Taipei melemah 0,9 persen. Sedangkan indeks saham Sydney menguat 0,3 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini