Harga Minyak Bertambah Usai Ada Laporan Stok Bertambah

Liputan6.com, New York - Harga minyak global menguat sedikit tetapi belum mencapai posisi terendahnya dalam enam tahun rendah. Harga bertambah usai dilansir data yang menunjukkan penambahan persediaan minyak AS.

Harga minyak AS ditutup naik 8 sen menjadi US$ 44,53 per barel, pulih dari posisi terendah sebesar US$ 43,58 per barel.Adapun patokan harga minyak mentah Brent berakhir naik 66 sen ke US$ 49,13 per barel, dari sesi yang tinggi US$ 49,24 per barel, melansir laman Reuters.

Para pedagang mengatakan beberapa beruang pasar mengurangi posisi mereka setelah mencatat penurunan belanja modal dan eksplorasi oleh perusahaan minyak AS melaporkan laba kuartalan.

Analis teknis, bagaimanapun, berpikir akan sulit untuk mempertahankan minyak mentah AS di atas US$ 40 dalam beberapa pekan mendatang karena tekanan jual teknis menggabungkan dengan fundamental suram menyebabkan tekanan pada pasar.

Harga minyak telah meningkat secara luas pada hari sebelumnya setelah data AS menunjukkan klaim pengangguran awal mingguan mendekati posisi rendah dalam 15 tahun, menunjukkan kekuatan lebih lanjut di ekonomi terbesar dunia.

Namun harga minyak mentah berjangka di New York jatuh ke bawah April 2009 oleh menjelang siang, dan hanya naik menuju tutup pada short-covering.

Persediaan minyak mentah AS sudah di rekor tertinggi untuk pekan yang berakhir 23 Januari, menurut data pemerintah yang dikeluarkan pada hari Rabu.

"Ada benar-benar sangat sedikit alasan untuk membeli minyak mentah sekarang dan satu-satunya jalan saya lihat dari sini lebih rendah," kata James Williams, ekonom energi di WTRG Economics di London, Arkansas.

Harga minyak telah jatuh sekitar 60 persen sejak Juni, dengan kerugian percepatan dari bulan November dan seterusnya ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak menolak untuk memangkas produksi untuk menopang harga.(Nrm)