Sukses

Membunuh Lebih Banyak dari Narkoba, Alasan Miras Dilarang Beredar

Peredaran dan konsumsi dari minuman jenis ini hanya memberikan kerugian bagi generasi muda.

Liputan6.com, Jakarta - Pengetatan peredaran penjualan minuman beralkohol (miras)oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapatkan respons yang positif dari lembaga swadaya masyarakat Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM).

Ketua GeNAM Fahira Idris mengatakan peredaran dan konsumsi dari minuman jenis ini hanya memberikan kerugian bagi generasi muda.

Dia mencatatkan, tiap tahunnya ada 18 ribu nyawa melayang, baik efek langsung dan tidak langsung dari minuman tersebut.

"Korban miras di Indonesia 50 orang meninggal setiap harinya. Per tahun 18 ribu. Sedangkan data dari WHO, 10 detik orang meninggal karena miras. Itu kalau dihitung dari korban narkoba dan miras, lebih banyak korban miras," ujarnya di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Sabtu (31/1/2015).

Selain itu, banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh konsumsi minuman keras, terutama pada remaja, seperti penurunan tingkat  kesehatan, penurunan moral, seks bebas, prostitusi.

Konsumsi minuman ini juga memicu tindakan kriminal yang dilakukan orang dibawah pengaruh alkohol mulai dari pencurian, penjambretan, perampokan, perkosaan, kekerasan seksual, KDRT, perkelahian, tawuran, hingga pembunuhan maupun kecelakaan.

"Kalau orang mabok terus nabrak orang, yang meninggal bukan dia saja kan. Terus tawuran, setiap tawuran itu bau alkohol semua anak-anaknya. Korban perkosaan, saya survei ke lapas, orang masuk lapas karena unsur kriminogeniknya adalah alkohol. Artinya jika orang itu tidak terpengaruh alkohol sebelum dia lakukan kejahatan, bisa saja itu tidak jadi terjadi. Jadi unsur kriminogenik alkohol itu tinggi sekali," jelas dia.

Dari data ini, lanjut Fahira, dapat kita simpulkan minol atau miras seperti mesin pembunuh dan punya dampak yang tidak kalah dari narkoba karena bukan hanya membunuh peminum tetapi juga membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

"Sudah begitu banyak anak dan remaja kita yang kehilangan masa depannya akibat minol atau miras," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.