Sukses

Harga Emas Bakal Turun Terus Atau Naik Lagi?

Selama sepekan terakhir, harga emas tercatat turun dua persen atau sekitar US$ 30 per ounce.

Liputan6.com, Sydney - Selama sepekan terakhir, harga emas tercatat turun dua persen atau sekitar US$ 30 per ounce. Analis ritel asal Australia Greg Canavan menjelaskan, salah satu jatuhnya harga emas adalah karena para investor merasa Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan segera menaikkan suku bunganya.

Selain itu, mengutip Daily Reckoning, Senin (2/2/2015), dia menjelaskan, selalu terdapat banyak alasan yang bisa menjabarkan pergerakan harga emas. Salah satu diantaranya, adalah aksi ambil untung dari para investor yang membuat harga emas sempat menurun.

Padahal, dalam sebulan terakhir, harga emas tercatat banyak menunjukkan penguatan menyusul kecemasan politik dan ekonomi yang merudung zona euro dan Yunani.

Menurut Canavan, aksi jual emas dalam kondisi tersebut merupakan suatu hal yang normal. Terlebih lagi, harga emas tercatat terus naik dan bergerak sangat positif sejak akhir tahun lalu.

"Adalah hal yang biasa terjadi jika sebuah jenis aset meningkat pesat lantas tiba-tiba melemah," ujarnya.

Lalu bagaimana harga emas ke depan?

Ke depan, dia melihat harga emas akan bergerak positif dan bergerak ke atas US$ 1.250 per ounce. Jika sampai ke level tersebut, berarti emas telah masuk ke pasar yang positif dan harganya dapat dengan mudah untuk terus naik.

"Emas sangat menyukai konflik moneter, dan jika salah satu mata uang berpengaruh di dunia mengalaminya seperti apa yang terjadi pada euro saat ini, harga emas akan terus naik," tandasnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas