Sukses

BI: Risiko Global Masih Bayangi Neraca Perdagangan RI

Bank Indonesia akan terus mencermati risiko global dan domestik yang dapat mempengaruhi prospek defisit transaksi berjalan.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan neraca perdagangan sampai dengan Desember 2014 akan berdampak positif terhadap kinerja transaksi berjalan pada Kuartal IV 2014 dan keseluruhan juga kinerja transaksi berjalan untuk sekuruh tahun 2014.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacob menjelaskan, Bank Indonesia memperkirakan perbaikan kinerja neraca perdagangan ke depan akan didukung oleh peningkatan aktivitas ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi global.

"Selain itu, tren penurunan harga minyak dunia juga dapat mendorong berkurangnya tekanan pada defisit neraca minyak dan gas bumi (migas)," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1/2015).

Namun meskipun dipandang positif, Bank Indonesia akan terus mencermati risiko global dan domestik yang dapat mempengaruhi prospek defisit transaksi berjalan dan ketahanan eksternal.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia kurun Januari-Desember 2014 mengalai defisit sebesar US$ 1,88 miliar.

Perinciannya, neraca non migas tercatat surplus sebesar US$ 11,24 miliar dengan nilai ekspor sebesar US$ 145,96 miliar dan impor US$ 134,72 miliar.

Sementara ekspor migas mencapai US$ 30,33 miliar dan impor US$ 43,46 miliar. Hasilnya, neraca migas minus US$ 13,13 miliar di tahun lalu.

Kepala BPS, Suryamin menyebutkan, khusus Desember 2014, neraca perdagangan mengalami surplus US$ 190 juta, dipicu surplus sektor non migas yang mencapai US$ 1,22 miliar. Sementara neraca perdagangan sektor migas defisit US$ 1,04 miliar.

Khusus nilai ekspor pada Desember 2014 mencapai US$ 14,62 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 7,38 persen dibanding ekspor November 2014. Sementara bila dibanding Desember 2013 mengalami penurunan sebesar 13,83 persen. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini