Sukses

Jelang Akhir Pekan, IHSG Kembali Cetak Rekor Baru ke 5.342

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 62,62 poin ke level 5.342,51 pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau sepanjang hari ini. Hal itu didukung dari aksi beli investor asing pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (6/2/2015), IHSG menguat 62,62 poin (1,19 persen) ke level 5.342,51. Indeks saham LQ45 mendaki 1,42 persen ke level 923,88. Seluruh indeks saham kompak menghijau pada hari ini.

IHSG kembali mencatatkan rekor baru pada kuartal I 2015. IHSG sempat sentuh rekor baru di level 5.323,88 pada penutupan perdagangan saham 23 Januari 2015.

Penguatan indeks saham ini ditopang oleh 200 saham yang menghijau. Sementara itu, 91 saham melemah. Sedangkan 79 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 218.419 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 6,54 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,3 triliun.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup besar ditopang oleh saham PT Siloam Hospital Tbk (SILO) di pasar negosiasi. Saham SILO ditransaksikan di level harga Rp 13.402 per saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 1,2 triliun.

Berdasarkan sektoral, sepuluh sektor saham menghijau. Penguatan sektor saham dipimpin oleh sektor saham perkebunan naik 3,68 persen. Lalu disusul sektor saham barang konsumen naik 2,58 persen, dan sektor saham manufaktur mendaki 1,68 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 1,2 triliun.

Pada hari ini saham perkebunan dan bank mencatatkan keuntungan dan penggerak indeks antara lain saham BBTN naik 8,54 persen ke level Rp 1.080 per saham, saham AALI mendaki 7,98 persen ke level Rp 26.400 per saham, dan saham BWPT menanjak 6,61 persen ke level Rp 387 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham TRAM turun 9,48 persen ke level Rp 105 per saham, saham SILO turun 5,99 persen ke level Rp 12.550 per saham, dan saham MPPA tergelincir 2,06 persen ke level Rp 3.800 per saham.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar merespons positif penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) sehingga mengangkat IHSG. Padahal saat ini penyelesaian utang Yunani masih memberikan tekanan ke bursa saham.

"Dengan sentimen positif itu maka dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Bursa saham Asia cenderung variatif menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen. Penguatan indeks saham ini diikuti indeks saham Sydney menguat 0,2 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,2 persen, indeks saham Mumbai merosot 0,2 persen, dan indeks saham Taipei meluncur 0,6 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.