Sukses

Menteri Yuddy Sebut Penipuan Bila Ada Ngaku Loloskan Peserta CPNS

MenPAN RB, Yuddy Chrisnandi menegaskan tidak akan ada intervensi dari pihak mana pun dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Liputan6.com, Malang - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB), Yuddy Chrisnandi menegaskan, tidak akan ada intervensi dari pihak mana pun dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Kalau masih ada pihak-pihak yang menyatakan bisa meloloskan peserta tes CPNS dipastikan hal itu merupakan penipuan.

Hal itu disampaikan Yuddy dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur yang dimulai di Surabaya, dilanjutkan ke kota Malang, kabupaten Malang, dan kota Batu pada Sabtu 7 Februari 2015.

Ia mengungkapkan, dalam seleksi CPNS tahun 2014 seluruhnya tes kompetensi dasar menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Dengan sistem ini, setiap proses dilaksanakan secara transparan, dan setiap tahapan bisa diketahui oleh publik.

Salah satu dampak dari kebijakan tersebut yaitu, putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu tidak lolos, dan menjadi perhatian publik. Akan tetapi presiden Jokowi tidak memaksakan kehendaknya.

"Teladan itu harus kita ikuti. Bupati, Walikota, Sekda, Kepala Dinas, Kepala BKD dan seluruh jajaran ASN harus siap dengan kenyataan itu," tegas Yuddy, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Minggu (8/2/2015).

Yuddy menambahkan, semula banyak instansi yang masih akan menggelar tes kompetensi bidang (TKB). Akan tetapi dia menilai, di berbagai tempat TKB sering dimanfaatkan sebagai ajang KKN. Karena itu, Yuddy memutuskan,  instansi yang belum menggelar TKB sampai November 2014 tidak boleh melakukan TKB. "Untuk melaksanakan KB harus mendapatkan ijin dari Menteri PANRB," tegasnya.

Ia mengakui, ada sejumlah instansi yang terlambat mengumumkan hasilnya dalam seleksi CPNS 2014. Salah satunya, hal itu lantaran adanya afirmasi untuk beberapa daerah sert beberapa jabatan, seperti anak buah kapal misalnya.

"Tetapi semua proses itu berjalan secara transparan dan harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Jadi masyarakat tak perlu khawatir dengan itu semua," kata Yuddy. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.