Sukses

DPR: Mobil Nasional Bukan Kebutuhan Rakyat RI

Menurut Anggota Komisi XI DPR, Willgo Zainar menilai pengembangan mobil nasional bertolak belakang dengan program pemerintah Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR Willgo Zainar memandang pengembangan dan produksi mobil nasional (mobnas) bukan menjadi prioritas utama rakyat Indonesia saat ini, meski pun diklaim murni inisiatif pihak swasta tanpa campur tangan pemerintah.

Proyek mobnas akan digarap perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhad dengan perusahaan otomotif dalam negeri PT Adiperkasa Citra Lestari, setelah keduanya menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) di Negeri Jiran.

"Kalau untuk konsumsi domestik, saya kira kurang pas saat ini. Mobil nasional bukan kebutuhan rakyat. Rakyat membutuhkan harga pangan murah, bukan mobnas," tegas dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (8/2/2015).

Willgo beralasan, hal ini bertolak belakang dengan program pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi transportasi publik, bukan menambah kemacetan jalan raya melalui proyek mobnas.

"Berapa triliunan rupiah belanja infrastruktur jalan yang harus dikeluarkan pemerintah setiap tahun untuk menampung lonjakan kendaraan pribadi," ujar dia.

Ia menambahkan, masyarakat saat ini lebih membutuhkan ketersediaan dan distribusi pangan yang cukup sehingga harga terkerek turun. Sebab beban masyarakat tidak berkurang karena harga pangan tetap tinggi walaupun harga jual bahan bakar minyak (BBM) merosot.

Dengan demikian, Willgo mengarahkan, agar pemerintah Joko Widodo (Jokowi) memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar, seperti waduk, irigasi dan mencetak jutaan lahan pertanian baru yang lebih banyak manfaat ketimbang mudaratnya bagi rakyat. Dari pada membangun jalan raya hanya untuk mendukung mobnas yang hanya bisa dinikmati segelintir orang.  

"Urusan pangan adalah urusan perut rakyat, karena tiada arti bagi sebuah negara kalau tidak bisa memberi makan rakyatnya. Jadi mobil nasional bukan prioritas kita," jelas dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.