Sukses

Jokowi Tiru Tiongkok, Ingin BUMN Kerjakan Proyek Infrastruktur

Hal yang sama juga dilakukan BUMN Malaysia dan Singapura. Kini perusahaan pelat merah ketiga negara tersebut, berkembang dan menggeliat.

Liputan6.com, Jakarta
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyatakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai agen pembangunan terutama pada proyek infrastruktur, dengan meniru Tiongkok. 
 
Pasalnya Negeri Tirai Bambu itu sukses mencetak pertumbuhan ekonomi sampai dua digit dari proyek infrastruktur yang dibangun agresif oleh BUMN yang dimilikinya. 
 
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengaku, hal yang sama juga dilakukan BUMN Malaysia dan Singapura. Kini perusahaan pelat merah ketiga negara tersebut, berkembang dan menggeliat.  
 
"Tiru Tiongkok, semua BUMN-nya berinvestasi dan membangun jalan tol, pelabuhan, dan lainnya. Awalnya cuma untung sedikit, tapi lama-lama besar, bahkan bisa ekspansi ke luar negeri,"  ucapnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2/2015). 
 
Menurut Dedy, BUMN di Indonesia perlu didorong untuk menjadi agen pembangunan di negeri sendiri. Menggarap proyek-proyek beruntung tipis yang jarang dilirik pihak swasta. Katanya, proyek marginal di Indonesia cukup banyak. 
 
"Proyek jalan tol Trans Sumatera, Trans Kalimantan, proyek air minum, sampah, sanitasi, pelabuhan sampai proyek kereta api, seperti di Sulawesi. Itu marginal sekali karena Internal Rate of Return (ORR)-nya rendah," jelasnya.     
 
Namun demikian, sambung Dedy, BUMN membutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai modal yang dicatatkan dalam ekuitas dan memenuhi syarat untuk meraih pinjaman dari perbankan yang biasanya menawarkan komposisi 30 persen dan 70 persen.  
 
"Paling penting pengawasan dalam penggunaan PMN harus ditingkatkan, bukan menghilangkan PMN untuk BUMN. PMN jangan dipakai untuk yang lain yang bisa memberi untung cepat," harap Dedy. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.