Sukses

Biaya BBM Pelayaran Indonesia Lebih Mahal Ketimbang Negara Lain

Menurut Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto, harga BBM untuk sektor pelayaran di Indonesia masih lebih mahal ketimbang negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian National Shipowner Association (INSA) mengeluhkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jasa pelayaran masuk dalam kategori industri, sehingga membuat biaya bahan bakar mahal.

Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto mengatakan, saat ini porsi biaya BBM 40 persen dari biaya operasional karena harga BBM mahal.

"BBM saja 40 persen paling mahal," kata Carmelita di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurut Carmelita, harga BBM untuk sektor pelayaran di Indonesia masih lebih mahal dibanding negara lain, sehingga perusahaan pelayaran Indonesia tak bisa bersaing. "Negara lain minyak turun, bayar BBM industri plus pajak. Negara lain masih murah," tutur Carmelita.

Ia menambahkan, biaya pelayaran INSA selalu ditekan untuk menurunkan biaya pelayaran, namun ada banyak faktor di luar INSA yang membuat biaya pelayaran tinggi.

"Kami terus terang biaya mahal di pelabuhan banyak perantara calo pelayaran ditekan dengan freight murah tapi orang lain menekan, biaya pelabuhan diambilnya melalui kita. Saya ingin dilihkan kepemilik barang, biar tahu berapa biaya sebenarnya," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.