Sukses

Pertamina Untung, Ini Respon Wapres Jusuf Kalla

Jusuf Kalla juga meminta agar keuntungan tersebut bisa menjadi tabungan Pertamina yang bisa digunakan untuk membeli stok cadangan minyak.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akhirnya mendapat keuntungan dari penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keuntungan yang didapat Pertamina karena perusahaan tersebut telah melepas harga Premium mengikuti harga minyak dunia.

Jusuf Kalla juga meminta agar keuntungan tersebut bisa menjadi tabungan Pertamina yang bisa digunakan untuk membeli stok cadangan minyak.

"Harga minyak saat ini memang turun dan bisa menguntungkan, tapi kan harga akan naik lagi. Jadi tabungan ini untuk mencegah dampak dari turun harga ini," kata Jusuf Kalla di Kantor TNP2K, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Ia juga mengatakan tidak salah bila Pertamina mengalami keuntungan. Alasannya, sebagai perusahaan negara, Pertamina jarang untung. Terutama karena Pertamina menjalankan tugas untuk memberikan subsidi untuk kepada rakyat.

"Apa salah kalau Pertamina untung? Tidak kan, karena itu perusahaan negara selama ini justru rugi disubsidi. Sekali-kali dia (dipotong sendiri) Untuk itu jangan lupa hari ini untung karena harga turun, harga US$ 45 per barel. Tapi apakah US$ 45 per barel akan bertahan selama beberapa bulan, pasti naik lagi kan. Sehingga ini tabungan untuk mencegah turun-naiknya begini," jelasnya.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan, keuntungan dari penjualan BBM akan digunakan pemerintah untuk meningkatkan stok minyak Pertamina yang saat ini baru mencapai 22 hari.

Menurutnya penggunaan keuntungan tadi tadi akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Karena harga minyak sedang turun, saat ini delta (spread) keuntungan masih di kisaran Rp 100 sampai Rp 200 per liter. Tapi ini bukan angka yang pasti karena harga minyak kan berfluktuasi," tuturnya.

Sejak awal Februari pemerintah memutuskan harga BBM khusus jenis premium di angka Rp 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter. Kedua angka ini tidak mengalami kenaikan dibandingkan harga di Januari kemarin.

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang pun tak menampik bahwasannya pemerintah telah menerapkan mekanisme keuntungan. (Silvanus Alvin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.