Sukses

Anatasios Arnaouti, Hidup Super Mewah Karena Uang Palsu

Anatasios Arnaouti, merupakan salah satu kepala geng pemalsuan uang besar di Inggris yang hidup sangat mewah

Liputan6.com, Manchester - Bisnis pemalsuan uang memang marak diminati karena dapat membuat para pelakunya mendapat untung cepat dalam waktu singkat. Bahkan beberapa di antara aksi pemalsuan uang dapat bertahan hingga bertahun-tahun tanpa terkuak oleh pihak berwajib.

Anatasios Arnaouti, merupakan salah satu kepala geng pemalsuan uang besar di Inggris yang akhirnya berhasil dibekuk setelah melancarkan operasinya selama beberapa tahun. Kecurigaan masyarakat mulai muncul kala Arnaouti yang tak memiliki pekerjaan dapat tinggal di rumah mewah dan mengendarai mobil super mahal.

Dia juga kedapatan sering berjudi di sejumlah kasino mewah. Polisi akhirnya berhasil membekuk Arnaouti, dan saat ditangkap, dia memegang uang palsu pecahan 10 pound sterling senilai 2,5 juta pound sterling atau Rp 4,82 miliar. (kurs: Rp 19.260 per pound sterling)

Polisi juga berhasil menemukan pecahan uang palsu US$ 100 senilai US$ 3,5 juta atau Rp 44,35 miliar. (kurs: Rp 12.670/US$). Yang mengerikan, itu hanyalah uang palsu di tempat persembunyiannya dan belum termasuk uang yang beredar di tengah masyarakat.

Hebatnya, Arnaouti dan kelompoknya juga mampu memproduksi ribuan lembar uang per hari. Tak heran, itu menjadikan kasus tersebut sebagai aksi pemalsuan uang terbesar kedua di dunia.

Berikut ulasan singkat kasus tersebut seperti dikutip dari BBC News, spotcounterfeits.co.uk, Business Pundit, dan sejumlah sumber lain, Selasa (10/2/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal kecurigaan pada Anatasios Arnaouti

Awal kecurigaan pada Anatasios Arnaouti

Anatasios Arnaouti merupakan pelaku kriminal dari Machester, Inggris yang memimpin salah satu operasi pemalsuan uang paling ambisius di dunia. Sebagai orang yang tidak memiliki pekerjaan pada 2002, Arnaouti hidup dengan sangat mewah.

Dia tinggal di rumah mewah dan mengendarai mobil mahal. Tak hanya itu, Arnaouti juga gemar mengunjungi tempat kasino. Kondisi tersebut cukup membuat pihak berwenang curiga dengan kehidupannya.

Pertanyaan tentang kekayaannya mulai muncul, seperti bagaimana dia mendapatkan uang untuk gaya hidupnya yang mewah. Terlebih lagi, saat itu, Arnaouti baru saja keluar dari penjara.

Tampak sangat aneh jika dirinya langsung memiliki kekayaan dalam jumlah besar dengan kehidupan yang sangat gemerlap.

3 dari 4 halaman

Penangkapan Arnaouti

Penangkapan Arnaouti

Skema pemalsuan uang itu terungkap setelah National Crime Squad dan the US Secret Service serta Minshull Street Crown Court Manchester, bergabung melakukan investigasi. Pihak kepolisian mulai mengumpulkan informasi dan seluruh penemuan mereka mengarah pada Arnaouti.

Lalu investigasi dan pengamatan panjang dilakukan dan difokuskan pada Arnaouti. Apa yang ditemukan ternyata Arnaouti terlibat cukup hebat dalam aksi pemalsuan uang, hingga menggerakan kelompok yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang palsu tersebut.

Kelompok pemalsu uang itu ditangkap setelah polisi mencecar perusahaan percetakan di Greater Manchester pada Desember 2002. Ketika polisi menggerebek tempat usaha palsu di Cavendish Industrial Estate di Dean Street, mereka menemukan mesin pemalsu uang, termasuk printer empat warna, serta kertas dan tinta.

4 dari 4 halaman

Arnaouti dijebloskan ke penjara

Arnaouti dijebloskan ke penjara

Saat penangkapan, polisi juga menemukan pecahan uang palsu dalam jumlah sangat besar. Polisi menemukan uang palsu pecahan 10 pound sterling senilai 2,5 juta pound sterling atau Rp 4,82 miliar.

Pihak berwajib juga berhasil menemukan pecahan uang palsu US$ 100 senilai US$ 3,5 juta atau Rp 44,35 miliar. Namun setelah bertahun-tahun beroperasi, polisi masih belum tahu berapa jumlah uang yang telah beredar di masyarakat mengingat kelompok tersebut melakukannya dengan sangat mulus.

Berdasarkan informasi yang diterima, Arnaouti mendapatkan upah 80 pence untuk setiap pecahan uang palsu 10 pound sterling dan 6 pound sterling untuk setiap pecahan US$ 100.
Yang dilupakan kelompok tersebut adalah produksi uangnya yang mencapai jutaan dolar dan pound sterling dengan sangat cepat. Alhasil, Arnaouti harus menjalani hukuman penjara selama delapan tahun. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.