Sukses

Simak Asumsi Makro, Pendapatan dan Belanja Negara yang Disepakati

Kesepakatan ini akan dibawa ke dalam Rapat Paripurna yang rencananya digelar hari ini pukul 10.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah telah menyepakati besaran Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara Perubahatan (RAPBN-P) 2015 sebesar Rp 1.984 triliun. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan belanja dalam APBN 2015 yang sebesar Rp 2.039,4 triliun.

"Kita sudah sepakat dengan asumsi makro, pendapatan dan belanja negara, desifit anggran dan lain-lain. Kami ucapkan terima kasih dan kami  tetap butuh masukan dari bapak ibu sekalian," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam Rapat dengan Banggar di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Sedangkan untuk penerimaan negara dan hibah disepakati sebesar Rp 1.761,6 triliun dimana penerimaan pajak non-migas disepakati Rp 1.439,7 triliun. Target penerimaan perpajak ini meningkat 11,5 persen dari APBN 2015.

Untuk penerimaan pajak migas disepakati sebesar Rp 139,3 triliun. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral dan batubara disepakati sebesar Rp 52,2 triliun, PNBP kehutanan sebesar Rp 4.7 triliun, PNBP perikanan sebesar Rp 578,8 miliar, PNBP Kementerin Hukum dan HAM sebesar Rp 4,28 triliun, dan Penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) Rp 23,09 triliun.

Deviden BUMN ditargetkan sebesar Rp 36,9 triliun berasal dari Pertamina Rp 6,34 triliun, PLN Rp 5,4 triliun dan lainnya sebesar Rp 25,1 triliun.

Untuk subsidi energi disepakati Rp 137,8 triliun dimana untuk subsidi BBM, elpiji 3 kg dan LGV sebesar Rp 64,6 triliun. Untuk subsidi listrik Rp 73,1 triliun. Suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara untuk BUMN sebesar Rp 64,8 triliun.

Serta defisit dalam APBN-P 2015 disepakati sebesar Rp 224,1 triliun, atau 1,92 persen dari PDB.

Adapun asumsi makro antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi 5,7 persen
- Inflasi 5 persen
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,2 persen
- Nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dolar Amerika Serikat
- Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 60 per barel
- Lifting minyak 825 ribu barel per hari
- Lifting gas 1,22 juta barel setara minyak per hari.

Selanjutnya, kesepakatan ini akan dibawa ke dalam Rapat Paripurna yang rencananya digelar hari ini pukul 10.00 WIB.

"Dengan demikian kesepakatan di tingkat 1 telah selesai, akan diselesikan di tingkat 2 pada rapat Paripurna DPR RI dengan agenda tunggal persetujuan APBN-P 2015," kata Ketua Rapat Banggar Ahmadi Noor Supit. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.