Sukses

Masyarakat di Negara Berkembang Makin Doyan Berlibur

Berlibur lebih dari satu kali dalam satu tahun juga menjadi bagian temuan baru dalam survei Credit Suisse Research Institute.

Liputan6.com, Jakarta - Credit Suisse Research Institute (CSRI) menerbitkan hasil survei tahunan tentang konsumen di negara-negara berkembang. Salah satu temuan survei yang telah rutin dilaksanakan selama lima tahun tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Brasil dan Meksiko semakin senang mengeluarkan dana untuk berlibur.

"Survei menunjukkan bahwa kecenderungan konsumen untuk bepergian meningkat dari 45 persen menjadi 65 persen," seperti tertera dalam laporan Credit Suisse yang dikutip Liputan6.com, Minggu (15/2/2015).

Selain jumlah masyarakat yang ingin berlibur bertambah, dalam survei tersebut juga menemukan fakta bahwa mereka yang ingin berlibur juga semakin ingin meningkatkan dana liburannya. Berlibur lebih dari satu kali dalam satu tahun juga menjadi bagian temuan baru tahun ini.

"Tren ini berbeda-beda di setiap negara. Sebagai contoh, keinginan untuk berlibur meningkat pesat di Meksiko dan India, namun menurun di China, Turki, dan Afrika Selatan," terang laporan tersebut.

Kanal distribusi perjalanan secara global juga berevolusi dengan sangat cepat. Saat ini, para petualang lebih senang melakukan pemesanan tiket dan akomodasi pada agen perjalanan melalui situs internet.

Hal ini memberikan efek besar terhadap sejumlah industri, terutama perhotelan. Perubahan ini juga berhasil menurunkan margin keuntungan hotel, walau di sisi lain membuka kesempatan besar bagi bisnis berbasis Internet.

Sekadar informasi, CSRI melakukan wawancara tatap muka terhadap hampir 16.000 konsumen di sembilan negara, yaitu Brasil, China, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, dan Turki.

Selain untuk mencari kebiasaan penggunaan dana masyarakat di negara berkembang, survei tersebut juga untuk mengetahui negara dan konsumen yang paling rentan terhadap gejolak harga komoditas dan kurs mata uang. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini