Sukses

Pertamina Masih Alami Kendala Jual Gas untuk Sektor Transportasi

Diharapkan di akhir tahun ini, total SPBG yang sudah terpasang dan siap melayani masyarakat sebanyak 74 unit SPBG dan 7 unit MRU.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) masih mengalami berbagai kendala untuk melaksanakan tugas menjual Bahan Bakar Gas (BBG) bagi sektor transportasi.

Vice Presiden Corporate Communication Pertaminam Ali Mundakir mengatakan, jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang dikelola Pertamina, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun penugasan hingga 2014 sebanyak 27 unit SPBG dan 7 unit  Mobile Refueling Unit (MRU).

Meskipun cukup banyak, sebagian diantaranya SPBG dan MRU tersebut masih belum beroperasi karena berbagai sebab, seperti ketiadaan pasar, masalah izin, dan juga masalah sosial.

"Jumlah SPBG yang beroperasi saat ini sebanyak 6 unit di Jabodetabek dan 1 unit di Palembang dengan utilisasi yang masih di bawah 50 persen," kata Ali, di Jakarta, Minggu (15/2/2015).

Untuk pengisian bahan bakar (SPB) Liquefied Gas for Vehicle (LGV) yang dikenal dengan merek Vi-Gas, Pertamina  sudah mengoperasikan sebanyak 18 SPB Vi-Gas. Tahun ini, Pertamina menargetkan minimal sebanyak 26 SPB Vi-Gas baru yang dapat beroperasi sehingga total SPBVi-Gas akan mencapai 44 unit.

Adapun, untuk SPBG, berdasarkan penugasan dari pemerintah, Pertamina akan membangun sebanyak 22 unit SPBG. Selain yang bersumber dari APBN, Pertamina bekerjasama dengan PGN akan mengembangkan SPBG Ecostation dengan target awal 25 unit SPBG Ecostation.

Dengan demikian, diharapkan di akhir tahun ini, total SPBG yang sudah terpasang dan siap melayani masyarakat adalah sebanyak 74 unit SPBG dan 7 unit MRU.

"Apabila digabungkan dengan SPB Vi-Gas, maka total unit penyaluran gas, baik dalam bentuk Envogas maupun Vi-Gas, tahun 2015 akan menjadi 128 unit SPBG dan SPB Vi-Gas," pungkasnya.

Untuk diketahui, harga Vi-Gas yang berbasis pada propane dan buthane saat ini dipasarkan di level Rp 5.100 per lsp. Adapun, Envogas pada harga Rp 3.100 per liter. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini