Sukses

Rupiah Paling Tertekan di Daerah Ini

Kepala BPS, Suryamin menuturkan, depresikasi rupiah terhadap dolar AS lebih banyak disebabkan faktor global pada Januari 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, kurs tengah eceran rupiah sepanjang Januari ini melemah 40,06 poin terhadap dolar AS (Month to Month/MoM).  Rata-ratanya terdepresiasi ke level Rp 12.483,41 per dolar AS pada pekan IV- Januari 2015 dari realisasi Rp 12.443,35 di Minggu ke-5 Desember 2014.

Dari hasil pencacahan di lapangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada minggu terakhir Desember dan periode yang sama Januari 2015 tercatat pelemahan paling signifikan terjadi di Provinsi Papua dan Kepulauan Bangka Belitung masing-masing Rp 12.750 dan Rp 12.535 per dolar AS.

Sementara untuk harga terendah di periode tersebut, ada di Provinsi Riau Rp 12.324,17 per dolar AS dan Provinsi Sumatera Barat di level Rp 12.375 per dolar AS pada akhir bulan lalu.

"Depresiasi rupiah terhadap dolar AS di Januari ini lebih banyak disebabkan faktor global. Tapi pelemahan rupiah juga tidak mampu mengangkat laju ekspor, karena harga komoditas masih rendah," ujar Kepala BPS, Suryamin di Jakarta, Senin (16/2/2015).

Berikut lima Provinsi yang mencatatkan depresiasi rupiah tertinggi terhadap dolar AS pada pekan terakhir Januari 2015 :
1. Kepulauan Bangka Belitung Rp 12.535 per dolar AS
2. Nusa Tenggara Barat Rp 12.525 per dolar AS
3. Sumatera Utara Rp 12.521 per dolar AS
4. Daerah Istimewa Yogyakarta Rp 12.514 per dolar AS
5. DKI Jakarta Rp 12.505,83 per dolar AS

Pada perdagangan hari ini, berdasarkan data valuta asing (valas) Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 12.708 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada akhir pekan lalu ditutup ke level 12.797 per dolar AS.

Namun menjelang perdagangan siang, penguatan rupiah cenderung terbatas. Nilai tukar rupiah menguat 0,29 persen ke level 12.761 per dolar AS pukul 11.09 waktu Jakarta. Rupiah bergerak di kisaran 12.708-12.782 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah ke level 12.742, atau menguat 0,21 persen. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, nilai tukar rupiah menguat ke level 12.769 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual menuturkan, ada sejumlah faktor mendorong penguatan rupiah baik dari eksternal dan internal. Pelaku pasar memperhatikan pengumuman neraca perdagangan. Bank Indonesia memprediksi neraca perdagangan surplus, menurut David, hal itu bisa jadi sentimen positif untuk rupiah. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini