Sukses

Inflasi Bengkulu pada Januari 2015 di Atas Angka Nasional

Angka inflasi Bengkulu tercatat sebesar 8,82 persen. Sedangkan angka inflasi nasional tercatat 6,96 persen.

Liputan6.com, Bengkulu - Bank Indonesia kantor perwakilan Bengkulu mengungkapkan, laju inflasi Januari 2015 di provinsi tersebut lebih tinggi dibanding dengan laju inflasi secara nasional. Hal tersebut disebabkan kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.

Deputi kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu, Bambang Himawan mengatakan, laju inflasi Bengkulu pada Januari kemarin 1,86 poin lebih tinggi dibanding dengan angka inflasi nasional. Angka inflasi Bengkulu tercatat sebesar 8,82 persen. Sedangkan angka inflasi nasional tercatat 6,96 persen.

"Ada 7 kelompok sektoral sebagai penyumbang inflasi" jelas Bambang dalam rapat koordinasi teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah di Sekretariat Pemerintah Provinsi Bengkulu Selasa (17/2/2015).

Kelompok pengeluaran tersebut antara lain sektor perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, angka kenaikan tercatat naik dari 5,43 persen menjadi 8,72 persen. Kenaikan juga terjadi pada sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga dari 3,70 persen menjadi 6,01 persen. Sektor Sandang dari 3,54 persen menjadi 4,46 persen.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat melaporkan bahwa pada Januari kemarin, 51 kota mengalami deflasi namun terjadi inflasi di 31 kota. Deflasi tertinggi terjadi di Padang sebesar 1,98 dan  terendah di Bandung dan Madiun sebesar 0,05 persen. Adapun inflasi tertinggi adalah di Ambon sebesar 2,37 persen.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama deflasi ini. Pertama yaitu penurunan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah sebanyak dua kali pada bulan lalu. penurunan harga BBM tersebut membuat deflasi sebesar 0,71 persen.

Selain itu, harga cabai merah yang memberikan andil deflasi sebesar 0,22 persen. Penurunan ini disebabkan oleh pasokan dari komoditas tersebut yang mulai meningkat akibat adanya panen di beberapa wilayah. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.