Sukses

Masalah Gas Belum Terurai di Riau Sejak Masa SBY

Provinsi Riau membutuhkan pasokan gas bumi karena 70 persen pembangkit listriknya yang beroperasi di Batam menggunakan gas bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Kepulauan Riau merupakan lumbung gas yang melimpah, namun sampai saat ini gas tersebut belum dimanfaatkan dengan  maksimal karena berbagai kendala seperti infrastruktur dan kepastian harga.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Sani mengungkapkan, masalah pasokan gas ke Pembangkit Listrik di Kepulauan Riau tidak kunjung mendapatkan jalan keluar sejak Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Padahal sumber gas Natuna berlimpah," kata Muhammad, seperti yang dikutip dari situs resmi KementerianEnergi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Kamis (19/2/2015).

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, agar gas dari perut Kepulauan Riau bisa dinikmati optimal, semua pihak harus ikut terlibat untuk menyelesaikan masalah yang ada.

"Sehingga masyarakat Kepulauan Riau dapat segera menikmati sumber daya alamnya," tutur Muhammad.

Menteri ESDM, Sudirman Said  beserta rombongan pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM telah melakukan rapat kerja dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Rapat dimaksudkan untuk mencari penyelesaian permasalahan pasokan gas di Provinsi tersebut yang tidak kunjung selesai.

Kebuntuan persoalan pasokan gas ini karena belum adanya kesepakatan mengenai harga akhir dari gas yang akan dialirkan, sehingga berakibat tertundanya pembangunan jaringan pipa penghubung tahap akhir.

"Jika isu pasokan gas ini tuntas, maka Kepulauan Riau akan tercukupi pasokan listrik, kegiatan akan ekonomi bertumbuh dan elektrifikasinya akan meningkat," ujar Sudirman.

Provinsi Kepulauan Riau membutuhkan pasokan gas bumi karena 70 persen pembangkit listrik PLN yang beroperasi di Batam saat ini menggunakan gas bumi, sisanya 30 persen menggunakan batu bara.

PLN Batam sudah meninggalkan sepenuhnya pembangkit listrik berbahan bakar solar (PLTD). Dengan pertumbuhan kebutuhan listrik di Pulau Batam mencapai 13 persen, maka pembangunan infrastruktur gas bumi serta penyelesaian permasalahan pasokan gas menjadi sangat penting. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini