Sukses

Rupiah Loyo Sambut Akhir Pekan

Faktor eksternal terutama memanasnya negosiasi utang Yunani berdampak negatif terhadap nilai tukar rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah tercatat melemah setelah Bank Indonesia memutuskan memangkas suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Tak mampu bertahan dari terpaan faktor eksternal, nilai tukar rupiah tercatat semakin lesu di akhir pekan.

Data valuta asing Bloomberg, Jumat (20/2/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah terus berfluktuasi melemah di kisaran 12.835-12.891 per dolar AS. Rupiah tercatat melemah 0,26 persen ke level 12.865 per dolar AS.

Angka tersebut melanjutkan pelemahan dari penutupan pada perdagangan sebelumnya di kisaran 12.832 per dolar AS. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 12.849 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova menjelaskan, nilai tukar rupiah melemah saat ini masih disebabkan faktor eksternal yaitu memanasnya negosiasi Yunani terkait utangnya. Dibandingkan faktor domestik, dia mengatakan, sejumlah sentimen global masih akan terus mempengaruhi pergerakan rupiah saat ini.

Selain itu, adanya isyarat penolakan terhadap proposal perpanjangan pinjaman Yunani. Kondisi ini memicu penguatan dolar Amerika Serikat di pasar global.

"Dari faktor eksternal, kecenderungan dolar masih terus menguat terhadap euro karena zona Eropa masih menanti perkembangan negosiasi Yunani. Tapi sifatnya temporary saja," ujar Rully.

Seperti diprediksi Rully sebelumnya, pekan ini rupiah masih berkutat di kisaran 12.700-12.800 per dolar AS. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.