Sukses

Mendag Dibanjiri SMS Soal Stabilitas Harga Pangan

Kementerian Perdagangan buka Program Public Service Direct Response (PSDR) untuk menjalin komunikasi efektif dengan masyarakat umum.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan komunikasi bagi masyarakat yang dibuka oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui program Public Service Direct Response (PSDR) dengan memanfaatkan pesan pendek atau short message services (SMS) mendapatkan respons yang cukup banyak.

Sekretaris Jenderal Kemendag, Gunaryo mengatakan, sejak dibuka pada awal Januari 2015, jenis SMS yang masuk lebih banyak bernada pertanyaan. Masyarakat banyak yang mempertanyakan hal-hal di antaranya berkenaan harga, produk, eskpor, impor, dan perizinan.

"Pertanyaan masyarakat tertinggi mengenai harga-harga yang terjadi di masyarakat," ujar Gunaryo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/2/2015).

Dia menjelaskan, layanan ini sengaja dibuat oleh Kemendag dengan tujuan menjalin komunikasi yang efektif dengan masyarakat umum.

"Respons masyarakat sangat tinggi. Sejak dibuka awal Januari 2015 lalu, masyarakat sangat antusias menyapa, memberi salam, bertanya, menyampaikan undangan, keluhan, memberi masukan, dan komentar yang langsung ditujukan kepada Mendag melalui SMS 0815-1522-2222," jelas Gunaryo.

Gunaryo mengatakan, melalui PSDR ini, Kemendag ingin mengetahui secara langsung suara masyarakat yang akan menjadi masukan penting dalam mengambil keputusan.

Terkait hal itu, Kemendag juga akan melakukan banyak terobosan dalam menstabilisasi harga kebutuhan pokok di dalam negeri.

"Mendag (Rachmat Gobel) melakukan sidak ke sejumlah distributor besar, membatasi impor, mencabut izin importir terdaftar, dan melindungi konsumen. Ini tindakan-tindakan konkret Mendag dalam merespon suara masyarakat," kata Gunaryo.

Sebagai informasi, Mendag membuka komunikasi langsung lewat pesan pendek/SMS ke nomor 0815-1522-2222. Masyarakat bisa bertanya, berkomentar, memberikan saran, dan mengungkapkan keluhannya terkait dengan situasi perdagangan nasional. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.