Sukses

Usai Cetak Rekor Baru, Simak Prediksi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.375-5.450 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini asal didukung aliran dana investor asing.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG memang bergerak dalam fase konsolidasi. Pada tahap ini merupakan momentum berharga bagi para investor untuk mengakumulasi pembelian saham.

"Level support berada di level 5.310. Belum terlihat potensi untuk menguji level support. Pergerakan IHSG lebih berpotensi menembus level resistance 5.444. Ini terlihat dari aliran dana investor asing yang terus membanjiri pasar modal," ujar William dalam ulasannya, Selasa (24/2/2015).

Ia menambahkan, laju IHSG juga akan ditopang dari efek regional dan global. Bila positif maka IHSG berpotensi melanjutkan penguatan.

Senada dengan prediksi William, dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.375-5.450.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI).

Sedangkan PT Bahana Securities menyebutkan saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Seperti diketahui, IHSG naik 3 poin ke level 5.403,28 pada penutupan perdagangan saham Senin 23 Februari 2015. Nilai transaksi saham perdagangan saham sekitar Rp 4,8 triliun. Indeks saham naik tipis itu karena didorong aksi jual di sektor saham bank dan properti.

Adapun saham-saham yang menjadi pendorong antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII). (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.