Liputan6.com, Jakarta - Sikap pemerintah Brasil dan Australia yang memprotes Indonesia terkait proses hukuman mati bagi warga negara asal kedua negara tersebut dinilai tidak akan memberikan dampak besar terhadap Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pemerintah seharusnya tidak perlu khawatir jika Brasil maupun Australia memutuskan hubungan bilateralnya dengan Indonesia.
Baca Juga
Dokter di Negara Ini Minta Pasien Berhenti Bawa Ular Berbisa ke IGD, Ini Penyebabnya
Top 3 Berita Bola: Kontrak Shin Tae-yong Bakal Diperpanjang Usai Timnnas Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 2024?
Aksi Komedian Arj Barker Usir Ibu Menyusui dan Bayinya di Tengah Pertunjukan karena Dianggap Bikin Tak Fokus, Warganet: Amatiran
"Kita seharusnya tidak perlu khawatir. Sekarang Anda lihat, siapa yang neraca perdagangannya defisit? Kan kita, karena perdagangan mereka banyak masuk ke kita," ujar Suryo di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Advertisement
Meski dinilai akan menganggu hubungan bilateral antara Indonesia dengan Brasil dan Australia, namun Suryo menilai posisi Indonesia saat ini bisa dibilang di atas angin karena tidak tergantung pada kedua negara tersebut.
"Kalau produk dia tidak masuk ke sini, ya kita cari saja alternatif lain. Yang penting pemerintah menjaga agar jangan sampai terjadi inflasi," kata Suryo.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada tahun lalu Brasil mendominasi perdagangan ke Indonesia sebesar US$ 2,55 miliar lebih tinggi daripada ekspor Indonesia ke Brazil yang hanya sebesar US$ 1,51 miliar.
Begitu pun dengan Australia. Ekspor dari negeri kangguru tersebut ke Indonesia mencapai US$ 5,65 miliar atau lebih tinggi sekitar 12 persen dari ekspor Indonesia ke Australia yang hanya sebesar US$ 5,03 miliar. (Dny/Ahm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.