Sukses

Kementerian Ini Siapkan 100 Arsitek Bangun 13 Bendungan

Penyelesaian pembangunan 13 bendungan diharapkan selesai antara 3-5 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan tenaga arstitek yang akan mendesain bendungan untuk merealisasikan pembangunan 13 bendungan pada 2015.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),  Basuki Hadimuldjono mengatakan, kesiapan sumber daya manusia (SDM) ini menjadi salah satu bagian penting selain ketersediaan lahan dan anggaran.

"Kesiapan SDM penting, tidak hanya birokrasinya saja. Bendungan ini merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur yang anggaran totalnya Rp 290 triliun, di PUPR Rp 120 triliun, kemudian ada juga di Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan lain-lain," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Basuki menjelaskan, untuk membangun 13 bendungan ini membutuhkan desiner yang handal. Oleh sebab itu, pihaknya telah melakukan pendidikan khusus  kepada 100 orang agar memiliki kompetensi dalam bidang desain, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan bendungan.

"Yang sudah ada 50 orang dari PUPR, 50 orang dari konsultan dan kontraktor. Kemudian ada juga kami training di Bandung, jadi minimal kami punya 100 orang dalam 2 bulan ini. Jadi untuk 13 bendungan pada 2015 itu sudah kami siapkan SDM-nya," lanjutnya.

Sementara untuk target penyelesaian ke-13 bendungan, Basuki mengatakan hal tersebut tergantung dari desain bendungan masing-masing.

"Target selesainya tergantung kapasitas. Minimal 3 tahun sampai paling lama 5 tahun. Tergantung, misalnya dengan tinggi dinding 15 meter dan kapasitas 500 ribu meter kubik, itu paling cepat 3 tahun," tandas Basuki.

Target pembangunan 13 bendungan pada 2015 merupakan bagian dari visi misi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun 49 bendungan dalam 5 tahun.

Adapun 13 bendungan tersebut antara lain Bendungan Raknamo di Kupang, NTT; Bendungan Pidekso di Wonogiri, Jawa Tengah; Bendungan Logung di Kudus, Jawa Tengah; Bendngan Lolak di Bolaang Mgondow, Sulawesi Utara; Bendungan Passaloreng di Wajo, Sulawesi Selatan;

Bendungan Kuereto di Aceh; Bendungan Tanju di Dompu, NTB; Bendungan Mila di Dompu, NTB; Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, NTB; Bendungan Kairan di Lebak Banten; Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan; Bendungan Rotikold di Belu, NTT; dan Bendungan Telagawaja di Karangasem, Bali. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini