Harga Minyak US$ 60 per Barel, OPEC: Strategi Kami Berhasil

Liputan6.com, Abu Dhabi - Harga minyak mentah jenis Brent kembali turun ke level US$ 60,05 per barel bersama dengan minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) yang juga turun ke harga US$ 48,17 per barel setelah dipicu aksi ambi untung.

Menghadapi penurunan harga minyak saat ini, Menteri Minyak Arab Saudi Ali al-Naimi justru mengatakan, strategi OPEC berhasil.

"Strategi OPEC untuk merebut kembali pangsa pasar dengan mendorong turun harga minyak mentah kini berhasil dan data dari sejumlah perusahaan minyak juga tampak cukup mendukung," katanya seperti dikutip dari oilprice.com, Jumat (27/2/2015).

Itu merupakan pernyataan pertama al-Naimi di hadapan publik dalam dua bulan terakhir. Menurutnya, harga minyak di kisaran US$ 60 per barel juga merupakan contoh stabilitas harga.

Kondisi harga minyak di level US$ 60 per barel saat ini berarti tengah menunjukkan perbalikan kondisi. Namun al-Naimi mengingatkan agar pihak-pihak yang selalu beranggapan negatif tentang OPEC untuk tidak kecewa dengan neraca baru saat ini.

"Mengapa Anda ingin mengguncang pasar? Pasar minyak saat ini tengah tenang, permintaan juga terus tumbuh," katanya.

Jika pernyataan al-Naimi tentang strategi tersebut memang benar, maka pihaknya memang bergerak cepat. Batu tiga bulan lalu, di markas OPEC di Wina, Menteri Arab Saudi itulah yang mendorong rencana mempertahankan produksi minyak di level 30 juta barel per hari.

Saat itu, OPEC mendeklrasikan perang harga dengan para produsen minyak di AS yang bergantung pada penambangan bawah tanah.

Para produsen minyak di AS tak hanya menciptakan pasokan minyak global yang melimpah tapi juga mendorongnya menjadi salah satu produsen terbesar di dunia. (Sis/Nrm)