Sukses

Operasi Pasar, 50 Ton Beras Digelontorkan di Malang

Operasi pasar untuk menekan harga beras di Kota Malang, Jawa Timur mulai digelar Sabtu, 28 Februari 2015.

Liputan6.com, Malang - Operasi pasar untuk menekan harga beras di Kota Malang, Jawa Timur mulai digelar Sabtu, 28 Februari 2015. Setiap hari, sedikitnya 10 ton sampai 50 ton disiapkan untuk operasi pasar tersebut.

Sebagai antisipasi agar tidak ada aksi pembelian secara berulang oleh konsumen, Bulog Malang menyediakan tinta. Setiap pembeli harus menyelupkan jarinya ke tinta agar tidak melakukan aksi beli lagi.

"Seperti saat coblosan pemilu, usai beli beras ya harus celupkan jarinya ke tinta. Agar tidak beli beras berkali-kali," kata Kepala Bulog Sub Divre Malang, Arsyad, Jumat (27/2/2015).

Menurutnya, hal itu hanya sebagai bentuk antisipasi. Arsyad juga mengkawatirkan ada pedagang yang mengirim orang suruhannya untuk ikut beli beras di operasi pasar itu. Kemudian beras ditimbun dan bisa dijual lagi dengan harga lebih mahal.

Beras yang dijual merupakan kualitas medium dengan harga sebesar Rp 7.300 per kilogram (kg). Setiap pembeli dibatasi maksimal sebanyak 10 kg. Hari pertama operasi pasar besok digelar di Pasar Besar Kota Malang.

"Selanjutnya kita gelar di titik - titik yang berbeda, operasi pasar tidak hanya di titik seperti pasar saja. Tetapi juga di permukiman padat penduduk, kita akan blusukan," ujar Arsyad.

Ia menambahkan, operasi pasar digelar secara terus menerus hingga harga beras kembali normal. Jika harga di pasar sudah stabil, operasi pasar baru dihentikan. "Operasi pasar baru dihentikan sampai harga beras kembali stabil," tandas Arsyad.

Operasi pasar itu hanya dilakukan di Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan saja. Sedangkan untuk Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Pasuruan akan digelontor beras untuk keluarga miskin (raskin) saja. Daerah tersebut merupakan wilayah kerja Bulog Sub Divre Malang.

Stok beras di gudang Bulog Sub Divre Malang sendiri mencapai 30.500 ton. Stok itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 6 bulan ke depan. "Stok beras kita aman hingga 6 bulan ke depan," pungkas Arsyad.(Zainul Arifin/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini