Sukses

Rilis Data Ekonomi dan Laporan Keuangan Bayangi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.389-5.513 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatan dengan kecenderungan variatif pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rilis data makro ekonomi dan laporan keuangan akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terus mencetak rekor pada pekan keempat Februari 2015. Secara year to date, IHSG tumbuh 4,27 persen ke level 5.450,29 pada perdagangan saham Jumat 27 Februari 2015. IHSG sempat mencetak rekor tertinggi di kisaran 5.451,42 pada penutupan perdagangan saham Kamis 26 Februari 2015.

Analis PT Panin Asset Management, Rudiyanto menuturkan, aliran dana investor asing yang terus masuk ke pasar modal Indonesia mendorong kenaikan IHSG. Data BEI menunjukkan aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 10,81 triliun pada awal 2015.

Menurut Rudiyanto, ada harapan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung dengan pembangunan infrastruktur mendorong dana investor asing masuk ke pasar modal Indonesia. Dengan melihat kondisi itu, IHSG masih ada peluang naik.

"Rata-rata konsensus untuk IHSG sekitar 5.800-6.000. Selama level itu belum dicapai maka ada peluang IHSG naik," ujar Rudiyanto saat dihubungi Liputan6.com, Senin (2/3/2015).

Rudiyanto mengatakan, rilis laporan keuangan pada Maret 2015 ini pun akan menjadi sentimen yang menggerakkan indeks saham. Selama laporan keuangan itu sesuai harapan pelaku pasar maka bisa mendorong kenaikan IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi menguat dengan target resistance terdekat di kisaran 5.513 pada perdagangan saham Senin pekan ini. Sedangkan level support terjaga di kisaran 5.389.

"Hari ini IHSG masih berpeluang melanjutkan kenaikan yang akan diiringi dengan rilis data ekonomi di awal Maret 2015 yang diproyeksikan akan stabil sebagai indikator ekonomi masih terkendali," ujar William.

Ia pun mengingatkan, bila ada koreksi sehat maka peluang untuk akumulasi beli. Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG diperkirakan bergerak variatif di kisaran 5.428-5.474 di awal pekan ini.

Sejumlah rilis data ekonomi yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari dalam negeri akan merilis data inflasi yang diperkirakan ke level 0,54 persen MoM dari sebelumnya -0,24 persen. Sementara itu, dari luar negeri akan dirilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan ke level 2,6 persen QoQ dari sebelumnya 5 persen QoQ. Dari China akan dirilis data HSBC Manufacturing PMI yang diperkirakan naik 0,4 ke 50,1.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) untuk dicermati pelaku pasar.

Rudiyanto menuturkan, sektor saham bank, barang konsumen, dan penyedia konstruksi masih menarik untuk dicermati pelaku pasar. Akan tetapi, sektor saham konstruksi ada beberapa yang sudah memiliki valuasi mahal. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.