Sukses

Jusuf Kalla: Pelemahan Rupiah Tak Perlu Dikhawatirkan

Pelemahan rupiah saat ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja tetapi juga beberapa negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini tidak perlu dikhawatirkan. Menurutnya, pelemahan rupiah sangat baik untuk mendukung ekspor nasional.

"Kalau Rupiah melemah, berarti Ekspornya bagus, pendapatan rakyat lebih banyak ekspor, impornya akan lebih sulit," jelasnya di Jakarta, Senin (2/3/2015).

Ia pun menjelaskan, pelemahan rupiah saat ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja tetapi juga beberapa negara lain.

Ia pun menjelaskan, pelemahan rupiah di hari ini lebih banyak disebabkan oleh penurunan suku bunga acuan oleh Bank Central China. Penurunan suku bunga tersebut membuat nilai tukar yuan melemah sehingga menopang penguatan dolar AS sehingga menekan rupiah.

Selain itu, kondisi di Eropa juga membuat penguatan dolar AS sehingga menekan rupiah. "Ya itu kan hubungannya dengan ekonomi China, Eropa, macam-macam pengaruhnya. Eropa melemah karena Yunani, Spanyol, akibatnya dolar menguat," tuturnya.

Untuk diketahui, data valuta asing Bloomberg, Senin (2/3/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah menembus level 13.000 per dolar AS. Rupiah tercatat sempat menyentuh level 13.001 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:53 waktu Jakarta.

Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan pelemahan akhir pekan lalu dengan dibuka melemah di level 12.976 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah di kisaran 12.975 - 13.001 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan ke level 12.993 per dolar AS. (Silvanus Alvin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini