Sukses

Wall Street Reli, Indeks Saham Nasdaq Sentuh Level 5.008

Sejumlah data ekonomi variatif ditambah pengumuman aksi korporasi saham teknologi dorong bursa saham AS cetak rekor.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak positif di awal pekan pertama Maret 2015 dengan indeks saham Nasdaq cetak level di atas 5.000 untuk pertama kali sejak 2000. Penguatan indeks saham itu didorong dari kesepakatan di perusahaan teknologi.

Selain itu, indeks saham Dow Jones dan S&P cetak rekor tertinggi setelah rilis data ekonomi. Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 155,41 poin (0,86 persen) ke level 18.288,11. Diikuti indeks saham S&P 500 mendaki 12,79 poin (0,61 persen) ke level 2.117,29. Indeks saham Nasdaq menguat 44,57 poin (0,9 persen) ke level 5.008,10.

Indeks saham Nasdaq telah menyentuh level 5.000 untuk pertama kali sejak 27 Maret 2000 usai dot.com bubble. Peter Jankovskis, Co Chief Investment Officer OakBrook Investment LLC menuturkan, faktor fundamental jadi pendorong baik untuk perusahaan teknologi. Seharusnya indeks saham dapat bertahan di atas 5.000.

"Ini akan bertahan. Meski secara teknikal akan ada aksi jual ketika sentuh level 5.000," ujar Peter, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (3/3/2015).

Sejumlah aksi korporasi di bursa saham AS mempengaruhi indeks saham. Intel Corp, dan Cisco Systems Inc merilis dua kesepakatan besar.

Sementara itu, Hewlett Packard Co menyatakan akan membeli Aruba Networks sekitar US$ 2,7 miliar. Jumlah itu terbesar kedua sejak 2011.

"Rilis pendapatan dan laba mendorong indeks saham Nasdaq. Apapun dapat terjadi dengan website," ujar Douglas Depietro, Managing Director Evercore ISI.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga menanti data ekonomi pada akhir pekan ini. Data tersebut akan memberikan indikasi terhadap langkah The Federal Reserve terhadap suku bunga.

Sentimen rilis data ekonomi yang bervariasi juga mempengaruhi laju bursa saham AS. Data belanja konsumen AS turun untuk kedua kali pada Januari seiring harga bahan bakar melemah. Sementara itu, pendapatan pribadi naik 0,3 persen.

Sementara itu, data manufaktur cukup bervariatif. Indeks US Manufacturing Purchasing Managers menyentuh level tertinggi dalam empat bulan. Sedangkan Institute for Supply Management turun ke level terendah dalam 13 bulan.

Selain itu, belanja konstruksi juga turun tipis 1,1 persen, angka ini di bawah harapan dengan prediksi naik 0,3 persen pada Januari 2015.

Meski demikian, imbal hasil surat utang AS naik usai data menunjukkan pendapatan pribadi naik pada Januari 2015. Hal itu seiring ada kekhawatiran pertumbuhan ekonomi akan melambat.

Adapun sekitar 6,34 miliar saham berpindah tangan di bursa saham AS dibandingkan rata-rata perdagangan saham harian sekitar 6,3 miliar saham. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini