Sukses

Harga Minyak Lebih Mahal Seiring Meningkatnya Kekerasan di Libya

Minyak mentah berjangka untuk pengiriman April menetap di US$ 50,52 per barel

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah berjangka rebound seiring meningkatnya kekerasan di Libya dan kekhawatiran seputar program nuklir Iran menaikkan risiko akan pasokan minyak global.

Melansir laman Market Watch, Rabu (3/3/2015), harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman April menetap di US$ 50,52 per barel, naik 93 sen atau 1,9 persen di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman April di bursa ICE Futures London naik US$ 1,48 atau 2,5 menjadi berakhir US$ 61,02 per barel.

Netanyahu, dalam pidatonya di Kongres, mengatakan kesepakatan diplomatik dengan Iran muncul akan memastikan bahwa Teheran akhirnya memperoleh senjata nuklir.

Sementara itu, saingan di Libya, yang merupakan anggota dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak, melakukan serangan pada terminal minyak dan bandara.

Fokus akan beralih ke peningkatan produksi dan meningkatnya persediaan di AS dengan laporan mingguan persediaan dari Administrasi Informasi Energi. Sebuah laporan terpisah dari pasokan kelompok perdagangan American Petroleum Institute akan dirilis Selasa.

Analis yang disurvei Platts mengharapkan pasokan naik dari 3,7 juta barel dalam persediaan minyak mentah untuk pekan yang berakhir 27. Mereka juga mencari penurunan 1,7 juta barel dalam stok bensin dan penurunan 2,2 juta barel. (Nrm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini