Sukses

Berlawanan dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Menguat 5,76 Poin

Pagi ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi di 5.484,85 dan terendah 5.475,90.

Liputan6.com, Jakarta - Berlawanan arah dengan bursa Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat. Sektor properti berpeluang untuk melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (4/3/2015), IHSG naik 3,20 poin (0,06 persen) ke level 5.478,57. Indeks saham LQ45 mendaki 0,10 persen ke level 954,04. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham JII turun 0,01 persen ke level 730,11.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 5,76 poin ke level 5.481,29. Indeks saham LQ45 menguat 0,12 persen ke level 954,30.

Pagi ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi di 5.484,85 dan terendah 5.475,90. Penguatan indeks saham ini ditopang dari 71 saham yang menghijau. Sementara itu, 36 saham melemah dan 68 saham lainnya diam di tempat.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham konstruksi turun 0,31 persen, sektor saham infrastruktur yang melemah 0,06 persen dan sektor saham perdagangan yang melemah 0,17 persen.

Sektor saham yang menguat antara  lain sektor saham perkebunan naik 0,16 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,52 persen, dan sektor saham industri dasar menanjak 0,31 persen.

Total transaksi perdagangan saham sekitar 7.365 kali dengan volume perdagangan saham 202,15 juta saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 219,80 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 7 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 7 miliar pada pagi ini.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan indeks saham dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CMPP naik 11,67 persen ke level Rp 134 per saham, saham IGAR mendaki 5,52 persen ke level Rp 325 per saham, dan saham BNII menguat 4 persen ke level Rp 208 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PLIN turun 14,91 persen ke level Rp 2.255 per saham, saham WINS melemah 3,23 persen ke level Rp 600 per saham, dan saham UNTR tergelincir 2,81 persen ke level Rp 21.600 per saham.

Analis Perpetual Ltd, Sydney, Australia, Matthew Sherwood menjelaskan, belum adan momentum yang tepat bagi indeks menguat karena beberapa laporan keuangan menunjukkan adanya penurunan laba.

"Kurangnya sentimen positif dalam bursa Asia membuat investor mengambil langkah ambil untung saat menunggu sinyal baru," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 146,10 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak 10 September 2015. Indeks Topix Jepang turun 0,6 persen karena yen diperdagangkan turun ke level 119,61 per dolar AS.

Retail Research Team Mandiri Sekuritas menuturkan pada perdangangan kemarin IHSG menyentuh all time high di level 5.499 pada perdagangan intraday, namun ditutup melemah 0,06 persen ke 5.474. Estimasi pergerakan IHSG hari ini akan bergerak di area 5.446 hingga 5.486.

Sektor properti berpeluang untuk melemah pada perdagangan hari ini setelah selama beberapa minggu mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Tim Mandiri memperkirakan dari sisi teknikal bahwa pelemahan ini membuka peluang buy on weakness pada sektor tersebut.

Sedangkan analis BNI Securities Thendra Crisnanda mengungkapkan, IHSG berpotensi mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. "Indeks berpotensi bergerak dalam rentang 5.450 hingga 5.500," jelasnya.

Sentimen yang mendasarinya adalah nilai tukar yang masih terus mengalami pelemahan hingga ke level Rp 13.000 per dolar AS.

Selain itu, mayoritas indeks global ditutup dalam teritori negatif dalam perdagangan kemarin malam. Dow Jones Industrial Averange ditutup turun ke level 18.203, sedangkan indeks Zona Euro rata–rata melemah sebesar 0,75 persen.

Sementara itu, harga minyak dunia mengalami penurunan ke level US$ 49,23 per barrel. Di sisi lain, harga emas dunia menguat tipis ke level US$ 1.220 per troy ounce. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.