Sukses

Qonita Handycraft, Usaha Kerajinan Buah Tangan Anak Tuna Rungu

Elly Dhiana, Pemilik usaha kerajinan tangan Qonita's Handycraft di Pancoran Mas, Depok ingin membuat anaknya mandiri.

Liputan6.com, Depok - Memiliki anak berkebutuhan khusus tidak selalu membuat orang tua menjadi rendah diri. Banyak yang justru terdorong untuk membekali sang anak agar bisa mandiri di masyarakat.

Seperti yang dilakukan Ibu Elly Dhiana. Pemilik usaha kerajinan  tangan Qonita's Handycraft di Pancoran Mas, Depok.

Memiliki anak tuna rungu sempat membuat dirinya khawatir. Kurangnya dukungan dari banyak pihak, terutama dalam dunia kerja mendorong wanita ini mencari cara untuk bisa membuat sang anak mandiri ketika dewasa nanti. Pilihan pun jatuh pada usaha kerajinan tangan yang dinilai bisa dilakukan pada anak berkebutuhan khusus ini.

Elly bercerita menggeluti usaha kerajinan tangan sejak 2010. Nama usahanya sendiri terinspirasi dari anak Qonita. "Anak-anak ini sebenarnya memiliki keterampilan karena itu saya ingin membuat mereka mandiri," jelas Elly saat berbincang dengan Tim Liputan6.com.

Sebagai modal awal, Elly membobol tabungannya sebesar Rp 10 juta, untuk pembelian bahan dan alat-alat. Kini dari tangan anak-anak ini maupun dirinya sendiri mampu menghasilkan produk kerajinan tangan dari bahan flanel. Mulai dari boneka, perhiasan rambut, sandal, tas, jilbab dan lainnya.

Tak hanya sang anak, dia ingin usaha ini juga memberikan manfaat bagi rekan-rekan anaknya. Sebab itu, usahanya ini melibatkan para lulusan sekolah tempat anaknya belajar. Sekitar 4 sampai 5 anak berkebutuhan khusus membantu setiap harinya.

Dalam pengerjaan, Elly terjun langsung mengawasi anak-anak yang berbicara dengan bahasa isyarat ini.

Untuk pemasaran, produk buatannya dijual di berbagai pameran maupun sesuai pesanan. Kisaran harga yang ditawarkan mulai dari Rp 5.000 per piece hingga Rp 50 ribu per piece.

Sebelum membuka usaha, dia mengaku berkonsultasi dengan pihak sekolah. Sekiranya usaha apa yang cocok bagi anak-anak ini. Terkadang, pihak sekolah mengambil produk kerajinan Elly sebagai contoh pelatihan anak-anak yang lain.

Dia mengaku dalam menggeluti usaha kerajinan tangan ini, bukan keuntungan yang diharapkan. Namun, kemandirian para anak berkebutuhan khusus sudah cukup membuat hatinya senang dan puas. Terutama dalam membantu orang lain yang membutuhkan.

Sebab itu dia kesulitan jika diminta menjelaskan omzet maupun keuntungan yang diraih dari usahanya ini. Bisa dibilang, usaha ini merupakan kerja sosial Elly kepada anak-anak yang senasib dengan sang anak.

Dia pun ingin pemerintah maupun pihak terkait memberikan dukungan lebih kepada anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka bisa merasakan hidup normal seperti yang lain di masyarakat. (*)

 

Reporter: Anastasia Erin

Kameramen: Awan

Produsen: Nurmayanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini