Sukses

Aksi Jual Dorong IHSG Melemah 26 Poin

Ada sebanyak 213 saham tertekan sehingga menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Sesuai prediksi, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (4/3/2015), IHSG turun 26,56 poin (0,49 persen) ke level 5.448,05. Indeks salah LQ45 tergelincir 0,69 persen ke level 946,51. Seluruh indeks saham acuan melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 213 saham yang tertekan sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 85 saham menghijau dan 77 saham lainnya diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.484,85 dan terendah 5.435,43.

Total frekuensi perdagangan saham sektiar 209.917 kali dengan volume perdagangan saham 5,22 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,68 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan naik 0,17 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 0,47 persen. Adapun sektor saham yang melemah antara lain sektor saham aneka industri turun 1,42 persen, sektor saham perdagangan tergelincir 1,06 persen, dan sektor saham infrastruktur melemah 0,92 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 2,3 triliun dan jual Rp 2,3 triliun.

Saham-saham lapis kedua mencatatkan kenaikan dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham BISI mendaki 10,43 persen ke level Rp 1.270 per saham, saham LEAD menguat 9,92 persen ke level Rp 2.105 per saham, dan saham BBTN menanjak 2,24 persen ke level Rp 1.140 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham ASRI turun 2,36 persen ke level Rp 620 per saham, saham ADRO melemah 2,96 persen ke level Rp 985 per saham, dan saham UNTR tergelincir 2,59 persen ke level Rp 21.650 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, ada sejumlah faktor mendorong IHSG mengalami koreksi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih tertekan membuat pelaku pasar kurang percaya diri sehingga menekan IHSG.

Selain itu, aksi beli investor asing berkurang. Ditambah bursa saham Asia melemah juga berdampak negatif ke bursa saham. "Paling dominan aksi ambil untung pelaku pasar," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun aksi jual terbesar terjadi untuk sektor saham tambang dan infrastruktur pada perdagangan saham hari ini. Menurut David, koreksi IHSG masih wajar mengingat level IHSG masih di kisaran 5.400.

Bursa saham Asia cenderung variatif hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,5 persen. Lalu diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,3 persen, indeks saham Sydney melemah 0,5 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,2 persen.

Sedangkan indeks saham Shanghai naik 0,3 persen. Diikuti indeks saham Mumbai mendaki 0,9 persen dan indeks saham Taipei menanjak 0,1 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini