Sukses

Dua Sentimen Bikin Bursa Asia Tertekan

Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2 persen menjadi 145,32 pada pukul 09.18 waktu Tokyo, Jepang.

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah mengikuti penurunan bursa Amerika Serikat (Wall Street). Dua sentimen pendorong pelemahan bursa Asia adalah target pertumbuhan ekonomi China yang paling rendah dan penambahan pekerja di Amerika Serikat yang rendah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2 persen menjadi 145,32 pada pukul 09.18 waktu Tokyo, Jepang. Indeks Topix Jepang, turun 0,1 persen. Penurunan pada hari ini melanjutkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya setelah ditutup pada level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 persen dan Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,3 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,4 persen.

Sentimen terbesar yang membuat bursa Asia melemah adalah target ekonomi China yang berada di level 7 persen. Level tersebut terendah dalam 15 tahun terakhir.

Sedangkan sentimen lainnya adalah penurunan Wall Street. Bursa di Amerika mengalami tekanan pada penutupan kemarin karena data dari ADP Research Institute memperkirakan bahwa penambahan tenaga kerja di Amerika Serikat mengalami perlambatan.

Sedangkan Departemen Tenaga Kerja AS sendiri baru akan mengeluarkan data resmi pada Jumat besok.

Estimasi penambahan tenaga kerja yang rendah tersebut menekan bursa Amerika. Indeks Dow Jones Industrial Averange turun 130,75 poin atau 0,72 persen ke level 18.072. Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 12,2 poin atau 0,58 persen ke level 2.095,58 dan Nasdaq Composite melemah 16,53 poin atau 0,33 persen ke 4.963,37.

"Investor gagal mendapatkan semangat untuk memborong saham karena minimnya sentimen positif," jelas analis Patersons Securities Ltd,  Tony Farnham.

Data ekonomi AS yang akan keluar pada Jumat nanti kemungkinan besar akan dijadikan oleh Bank Sentral Amerika Serikat sebagai pertimbangan untuk menaikkan suku bunga acuan. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini