Sukses

Permintaan Minyak Dunia Meningkat

Pada Februari 2015 ini, IEA memproyeksikan permintaan minyak mentah global 2015 mencapai 93,4 juta barel per hari (bph).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proyeksi permintaan minyak mentah global pada Februari 2015 mengalami peningkatan dibanding dengan bulan sebelumnya. Dengan proyeksi tersebut, harga minyak mentah diperkirakan juga akan mengalami kenaikan.

Mengutip Situs Resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Kamis (5/3/2015), International Energy Agency (IEA) Amerika Serikat (AS) dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) merevisi proyeksi permintaan harga minyak mentah ke level yang lebih tinggi.

Pada Februari 2015 ini, IEA memproyeksikan permintaan minyak mentah global 2015 mencapai 93,4 juta barel per hari (bph), naik 0,04 juta barel per hari jika dibandingkan dengan proyeksi bulan sebelumnya.

OPEC pun juga merevisi proyeksi permintaannya. Organisasi negara-negara pengekspor minyak ini memperkirakan permintaan minyak mentah global di 2015 mencapai 92,32 juta bph, naik 0,02 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan EIA, tingkat stok gasoline dan distillate fuel oil selama Pebruari 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan Januari 2015. Stok gasoline di bulan Februari 2015 turun 0,6 juta barel menjadi sebesar 240 juta barel, sedangkan stok distillate fuel oil di bulan Februari 2015 turun 9,8 juta barel menjadi sebesar 124,7 juta barel.

Ketidakstabilan kondisi geopolitik khususnya di Irak, Nigeria dan Libya akibat perang sipil yang terjadi di negara tersebut, juga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga minyak.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak mentah direct burning dari Jepang.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Pebruari 2015 dibandingkan  Januari 2014:

  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,39 per barel dari US$ 47,33 per barel menjadi US$ 50,72 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$ 9,04 per barel dari US$ 49,76 per barel menjadi US$ 58,80 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$ 9,58 per barel dari US$ 44,34 per barel menjadi US$ 53,92 per barel.

Kenaikan proyeksi permintaan di AS tersebut diikuti dengan peningkatan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3/2015), pada pukul 08.30 WIB, harga minyak West texas Intermediate mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen menjadi US$ 51,64 per barel.

Namun harga minyak Brent, yang menjadi patokan harga dunia turun sebesar 0,77 persen menjadi US$ 60,55 per barel. Penurunan harga minyak Brent, karena ada kekhawatiran bahwa konflik di Libya akan membuat produksi minyak di negara tersebut terhenti. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.