Sukses

Aksi Jual Bikin IHSG Menguat Tipis

Ada sebanyak 132 saham yang melemah sehingga menyeret IHSG tertekan sehingga ditutup naik tipis 2,8 poin ke level 5.450,94.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau sepanjang hari ini. Meski demikian, penguatan indeks saham jadi terbatas jelang penutupan perdagangan saham didorong aksi jual pelaku pasar asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (5/3/2015), IHSG naik tipis 2,8 poin (0,05 persen) menjadi 5.450,94. Indeks saham LQ45 mendaki 0,01 persen ke level 946,57. Sebagian besar indeks saham acuan menguat hari ini kecuali indeks saham JII turun 0,18 persen menjadi 722,08 dan indeks saham Kompas100 tergelincir 0,02 persen ke level 1.200,10.

Pada hari ini, ada sebanyak 147 saham menghijau. Namun, 132 saham melemah sehingga menekan penguatan indeks saham. Adapun 97 saham lainnya diam di tempat.

IHSG berada di level tertinggi 5.476,62 dan terendah 5.450,04 pada hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 205.837 kali dengan volume perdagangan saham 5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,3 triliun.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham konstruksi turun 1,06 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,15 persen, sektor saham barang konsumen melemah 0,15 persen.

Penguatan indeks saham ditopang dari sektor saham perdagangan naik 0,59 persen, sektor saham tambang menguat 0,42 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,21 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SRIL menguat 7,01 persen ke level Rp 168 per saham, saham ELSA mendaki 5,31 persen ke level Rp 595 per saham, dan saham CPRO naik 4,55 persen ke level Rp 115 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham SMRA turun 3,9 persen ke level Rp 1.725 per saham, saham MPPA melemah 3,79 persen ke level Rp 4.065 per saham, dan saham PWON tergelincir 2,8 persen ke level Rp 520 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sideway dengan kecenderungan menguat. Penguatan indeks saham itu ditopang dari antisipasi pelaku pasar terhadap data ekonomi seperti cadangan devisa dan neraca transaksi berjalan pada akhir pekan ini. William menambahkan, aliran dana investor asing juga turut menguatkan indeks saham.

Sebelumnya Kepala Riset PT Mandiri Sekuritas, John Rachmat mengatakan, pihaknya menurunkan prediksi IHSG menjadi 5.450 pada akhir 2015 dari target sebelumnya 6.350. Selain itu, country rating menjadi netral dari sebelumnya overweight karena ada risiko koreksi.

Adapun reli kuat indeks saham ditopang oleh berita positif yang lama. Pertama, reformasi harga BBM bersubsidi. Kedua, persetujuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Perubahan (APBN-P 2015) yang fokus pada pengembangan infrastruktur. Ketiga, suku bunga acuan yang turun. Keempat, potensi naiknya peringkat utang Indonesia dari S&P 500 dapat mengangkat IHSG ke 5.800. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.